Washington, MINA – Menduduki kembali Jalur Gaza adalah hal yang tidak masuk akal atau tidak benar, kata Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat Jake Sullivan kepada pendudukan Israel.
Dikutip dari Memo, Ahad, (17/12) pada konferensi pers di Tel Aviv, Sullivan menyatakan bahwa Israel tidak memiliki rencana jangka panjang untuk menduduki Gaza.
Sullivan mengungkapkan bahwa AS sedang melakukan diskusi “intensif” dengan sekutunya Israel mengenai metode dan jangka waktu transisi ke pemerintahan baru Palestina di wilayah yang terkepung tersebut.
Washington dan Tel Aviv terus berbeda pendapat mengenai masa depan pemerintahan di Gaza pasca gencatan senjata nanti.
Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”
Sullivan bersikeras bahwa posisi Washington mengenai masa depan Jalur Gaza adalah “jelas”.
“Kami tidak percaya bahwa masuk akal atau tepat bagi Israel untuk menduduki Gaza, menduduki kembali Gaza dalam jangka panjang, dan kami ingin melihat pada akhirnya transisi itu terjadi (diserahkan kepada Otoritas Palestina)”.
Pemerintahan Presiden AS Joe Biden memandang masa depan yang realistis bagi Gaza karena pemerintahannya dipimpin oleh Otoritas Palestina (PA) yang berbasis di Tepi Barat.
“Pada tingkat dasar, kami percaya bahwa PA perlu diubah dan direvitalisasi. perlu diperbarui dalam hal metode pemerintahannya, sebagai representasi rakyat Palestina”.
Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza
Dia juga beralasan bahwa pada akhirnya “Rakyat Palestina harus bekerja (pemerintahan nya) melalui keterwakilan mereka”.
Namun, pendudukan Israel telah berulang kali menegaskan selama dua bulan terakhir bahwa mereka tidak ingin melihat adanya struktur pemerintahan Palestina di Jalur Gaza setelah berakhirnya invasi dan “kekalahan” gerakan perlawanan Palestina, Hamas.
Baru-baru ini pada Kamis, Benny Gantz, mantan menteri pertahanan pendudukan Israel dan anggota kabinet perang pendudukan justru menjelaskan bahwa Tel Aviv akan mempertahankan kendali keamanan penuh atas Gaza dan akan melibatkan “pengambilan wilayah” untuk menyediakan landasan peluncuran bagi operasi militer ke depan. (T/B03/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jihad Islam Kecam Otoritas Palestina yang Menangkap Para Pejuang di Tepi Barat