Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pendaftaran Beasiswa 5.000 Doktor Dalam Negeri Ditutup Akhir Mei

Hasanatun Aliyah - Senin, 27 Mei 2019 - 20:30 WIB

Senin, 27 Mei 2019 - 20:30 WIB

11 Views

Jakarta, MINA – Pendaftaran Beasiswa Program 5.000 Doktor Dalam Negeri akan ditutup 31 Mei 2019. Dari hasil update terkini (26/Mei/2019), jumlah pendaftar sudah ada sekitar 506 pendaftar untuk Beasiswa Full Scholarship (BS).

Tahun 2019 ini, Program 5.000 Doktor menyediakan kuota 250 calon penerima beasiswa. Jumlah ini mengalami penurunan yang cukup signifikan dibanding tahun 2018, yaitu 452 penerima beasiswa.

Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Arskal Salim mengatakan, dalam seleksi Program 5.000 Doktor tidak saja mendeteksi kecerdasan kognitif para peserta, akan tetapi juga mendeteksi kecerdasan sosial, update terkait isu-isu kontemporer keislaman, sekaligus endurance (tahan banting) serta memiliki motivasi yang kuat untuk menyelesaikan studi tepat waktu.

“Terkait dengan akan segera ditutupnya pendaftaran Beasiswa 5.000 Doktor Dalam Negeri, masyarakat yang memenuhi syarat agar segera mendaftarkan diri dan sekaligus mempersiapkan pilihan Perguruan Tinggi yang akan dituju dengan persiapan yang matang,” ujar Arskal Salim di Jakarta, Senin (27/5).

Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan 

Kepala Subdirektorat Ketenagaan Syafii menjelaskan bahwa dengan jumlah kouta beasiswa Doktor Dalam Negeri yang menurun, bukan berarti kualitas akan turun.

Kemenag sedang mempersiapkan kemungkinan penyelenggaraan test beasiswa berbasis komputer atau Computer Based Test (CBT). Menurutnya, CBT memastikan transparansi sekaligus kualitas input calon penerima beasiswa Doktor Dalam Negeri lebih baik lagi.

“Jika Infrastruktur sudah siap, CBT bisa saja diterapkan tahun ini, namun tidak semua PTKIN nantinya harus menjadi lokasi test tapi terpilih. Dengan kuota 250 yang semakin ketat, maka tingkat seleksi kita mestinya akan semakin baik,” jelas Syafii.

Kepala Seksi Pengembangan Profesi PTKI, Adib Abdushomad, menyatakan bahwa dengan input yang baik, diharapkan mereka akan dapat menyelesaikan studinya tepat waktu. “Intinya kita harus selalu memperbaiki pola ujian masuk kita agar mendapatkan input calon peserta Doktor semakin baik,” tambahnya. (R/R10/RI-1)

Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Dunia Islam
Indonesia
Indonesia
Indonesia