Pendidikan Vokasi Jadi Salah Satu Fokus Presiden

(arsip)

Jakarta, MINA – Presiden RI Joko Widodo () mengemukakan, setelah fokus pada pembangunan infrastruktur, pemerintah akan segera masuk ke tahapan kedua, yaitu ke bidang pembangunan sumber daya manusia (SDM).

“Utamanya, (pendidikan kejuruan), training vokasi, dan politeknik. Tiga hal penting inilah yang harus kita kerjakan dalam waktu yang sangat singkat karena kita tidak punya waktu lagi,” kata Presiden Jokowi dalam laman Setkab yang dikutip MINA, Rabu (29/11).

Diakui Presiden, perombakannya memang harus besar-besaran, karena 60% lebih tenaga kerja kita ini lulusan SD-SMP. Sebuah angka yang menurut Presiden, sangat besar sekali. Kalau mau di-upgrade, ya dengan cara training vokasi, politeknik.

SMK kejuruan sendiri, menurut Presiden,  juga perlu perombakan yang besar karena guru-guru yang ada di SMK, 80% lebih guru normatif, misalnya guru PPKN, guru bahasa Indonesia, dan guru agama.

“Harusnya 80% itu guru skill, guru keterampilan, guru yang bisa menjadi pelatih bagi anak-anak kita untuk memperkuat skill mereka,” ujar Presiden seraya mengingatkan bahwa ini juga memerlukan waktu.

Presiden Jokowi menegaskan, pendidikan Indonesia ke depan juga harus mau berubah total, bukan normatif, rutinitas karena tantangannya sudah berubah total, tantangannya sudah berbeda.

Mestinya, lanjut Presiden, anak-anak harus dihadapkan pada pembelajaran tentang tantangan-tantangan yang ada, masalah-masalah yang ada, bukan rutinitas seperti ini terus. (R/R09)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.