Pendudukan Israel Nyatakan Hebron ‘Zona Militer Tertutup’ untuk Cegah Tur Organisasi HAM

Pasukan Israel menjaga akses masuk ke Masjid Ibrahimi, Hebron, Tepi Barat. (dok. Palestine Chronicle)

, MINA – Tentara pendudukan Israel pada hari Jumat (3/12) menyatakan kota Hebron sebagai “zona militer tertutup” untuk mencegah tur yang diselenggarakan oleh organisasi hak asasi manusia dengan partisipasi ratusan aktivis di kota tersebut.

Ini terjadi sepekan setelah tentara pendudukan di Hebron menyerang aktivis Israel, yang menunjukkan solidaritas dengan penduduk Kota terhadap serangan pemukim, Middle East Monitor melaporkan.

Sekitar 300 aktivis akan datang ke Hebron untuk berpartisipasi dalam tur yang diselenggarakan oleh 30 organisasi hak asasi manusia, setelah serangan baru-baru ini terhadap warga Palestina dan aktivis Israel di Hebron.

Tentara pendudukan mengklaim telah menutup kota untuk “mencegah gesekan”. Pendudukan militer membatasi pergerakan mereka yang berpartisipasi dalam tur ke halte bus di dekat Masjid Ibrahimi.

Tur tersebut diselenggarakan oleh organisasi Israel Breaking the Silence, Asosiasi Hak Sipil di Israel, Peace Now, B’Tselem dan organisasi lainnya. Perintah militer mulai berlaku pada pukul 7 pagi sebelum para aktivis tiba untuk tur tersebut.

Menurut tentara pendudukan, perintah untuk memberlakukan zona militer tertutup dikeluarkan ketika ada kebutuhan keamanan atau kebutuhan untuk menjaga ketertiban umum, dan suatu wilayah tertentu harus ditutup.

Tentara pendudukan menyatakan akan mengizinkan tur untuk organisasi hak asasi manusia, tetapi pada kenyataannya menolak dengan mengeluarkan perintah militer ini. Beberapa aktivis sayap kanan berdemonstrasi menentang organisasi hak asasi manusia atas seruan dari gerakan sayap kanan Im Tirtzu.

Tentara pendudukan menyerang aktivis sayap kiri Israel di Hebron Jumat lalu, dan salah satu tentara terlihat melempar seorang aktivis ke tanah dan meninju wajahnya, sementara tentara lain berkata: “[Itamar] Ben-Gvir akan mengatur situasi di sini.”

Komandan batalion mengeluarkan keputusan untuk memenjarakannya selama sepuluh hari. Namun, komandan Komando Selatan Israel, Eliezer Toledano, memutuskan untuk mengurangi hukuman penjara menjadi enam hari.

Dua pekan lalu, 40.000 pemukim berpartisipasi dalam tur di daerah yang sama di Hebron tempat tur organisasi hak asasi manusia berlangsung. Pemukim dan menyerang warga Palestina.(T/R7/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sri astuti

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.