Yerusalem, MINA – Penulis dan peneliti urusan Amerika Serikat, Tawfiq Tohme dari Los Angeles, mengatakan, Joe Biden tentu akan menunjukkan kebijakan yang bisa berbeda dengan Trump, terutama terkait pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota pendudukan, memindahkan kedutaan AS ke sana, penghentian dukungan untuk UNRWA, dan pencaplokan Golan.
Dalam wawancara dengan Quds Press pada Selasa (10/11), Tohme mengatakan,Biden akan memulihkan hubungan dengan Otoritas Palestina, membuka kantor PLO di Washington, dan memulihkan dukungan untuk UNRWA dan lembaga sipil dan amal Palestina di Yerusalem,
Tohme menekankan bahwa Biden juga akan mendesak untuk kembali ke perundingan antara Otoritas Palestina dan pendudukan Israel.
Secara umum ia mengatakan, baik Presiden dari partai Demokrat maupun Republik, selalu memberikan dukungan kepada Israel.
Baca Juga: Perlawanan di Jabalia: 3 Tentara Israel Tewas, 18 Terluka
Menurutnya, pemenang pemilu AS Biden menghadapi arsip empat tahun penuh gejolak kebijakan luar biasa AS, yang sangat mengubah wajah kawasan Arab.
Menurutnya, langkah Biden untuk menekan perundingan hanya dengan Otoritas Palestina, dengan mengesampingkan Hamas dan rekonsiliasi.
Ia juga berpendapat, pemerintahan Biden akan mengalami kesulitan berurusan dengan orang seperti Netanyahu, karena dia adalah sayap kanan yang ekstrim, sama seperti Trump adalah sayap kanan yang ekstrim.
Dia melanjutkan, pemerintahan AS yang baru akan lebih memilih untuk berurusan dengan tokoh Israel yang tidak terlalu ekstremis, karena kelangsungan hidup Netanyahu akan menyebabkan masalah dengan otoritas. (T/RS2/P1)
Baca Juga: Pengamat Politik: Keadaan Memungkinkan Gencatan Senjata di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)