Sanaa, MINA – Penerbangan komersial untuk pertama kalinya kembali lepas landas pada hari Senin (16/5) dari Bandara Internasional Sanaa Yaman, setelah tutup hampir enam tahun karena blokade yang diberlakukan oleh koalisi pimpinan Saudi.
Terobosan itu melegakan warga Yaman, terutama mereka yang membutuhkan perhatian medis mendesak di tengah konflik tujuh tahun yang telah merenggut nyawa hampir 400.000 orang.
Kesepakatan membuka penerbangan komersial itu adalah bagian dari gencatan senjata yang ditengahi PBB yang dicapai bulan lalu, antara pemerintah de-facto yang dipimpin Houthi yang berbasis di ibu kota dan pemerintah yang diakui secara internasional, MEMO melaporkan.
Setelah mendarat di Sanaa dari kota pelabuhan selatan Aden, penerbangan Yaman yang membawa 126 penumpang, termasuk pasien yang membutuhkan perawatan di luar negeri, lepas landas dari bandara internasional utama negara itu, ke Bandara Internasional Queen Alia Yordania di Amman. Sebelum berangkat dari Sanaa, pesawat disambut dengan water cannon salute.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Dimulainya kembali penerbangan tertentu seharusnya dilakukan pada 24 April tetapi terhenti setelah pemerintah Yaman yang didukung Saudi awalnya bersikeras semua penumpang membutuhkan paspor yang dikeluarkan pemerintah. Namun, menghadapi tekanan dari masyarakat internasional, pemerintah membatalkan keputusannya.
Menyambut perkembangan tersebut, Utusan Khusus PBB untuk Yaman Hans Grundberg mengatakan, “Saya ingin mengucapkan selamat kepada semua warga Yaman atas langkah penting dan yang telah lama ditunggu-tunggu ini. Saya harap ini memberikan sedikit bantuan kepada warga Yaman yang perlu mencari perawatan medis di luar negeri, melanjutkan pendidikan dan peluang bisnis, atau berkumpul kembali dengan orang-orang terkasih.”
“Ini harus menjadi momen berkumpul untuk berbuat lebih banyak, mulai memperbaiki apa yang telah rusak akibat perang, dan menindaklanjuti semua komitmen Gencatan Senjata untuk membangun kepercayaan dan bergerak melanjutkan proses politik mengakhiri konflik secara berkelanjutan,” ujarya. (T/R7/P1)
Baca Juga: Setelah 20 Tahun di Penjara, Amerika Bebaskan Saudara laki-laki Khaled Meshaal
Mi’raj News Agency (MINA)