PENGADILAN TURKI PERINTAH TANGKAP EMPAT PAJABAT ISRAEL

Kapal

KapalIstambul, 29 Rajab 1435/28 Mei 2014 (MINA) – Pengadilan telah memerintahkan penangkapan terhadap empat pejabat Iasrael, yang bertanggungjawab telah memerintahkan serangan pada kapal bantuan kemanusiaan pada tahun 2010 lalu.

Pengadilan Istanbul itu mengatakan pihaknya meminta Interpol mengeluarkan surat perintah penahanan untuk menangkap empat mantan jenderal Israel.

Jaksa Turki pun menyiapkan sejumlah hukuman seumur hidup bagi para mantan pejabat Israel atas keterlibatannya dalam pembunuhan tersebut.

Di antara tuduhan yang tercantum dalam dakwaan setebal 144 halaman ini menyatakan para pejabat tersebut telah melakukan pembunuhan dengan kejam serta melakukan penyiksaan dan menyebabkan cedera akibat serangan menggunakan senjata api.

Keempat pejabat Israel dimaksud adalah, Kepala Staf Umum Gabi Ashkenazi, mantan kepala angkatan laut Eliezer Marom, mantan kepala intelijen militer Amos Yadlin dan mantan kepala intelijen angkatan udara Avishai Levy.

“Keputusan ini sudah ada bukti, bahwa tentara Israel dan komandan bisa diadili, ” kata Ugur Yildirim, pengacara dalam kasus Mavi Marmara, kepada Anadolu yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu (28/5).

Hampir empat tahun lalu angkatan laut Israel menyerang Mavi Marmara, kapal Turki dalam armada kemanusiaan yang membawa bantuan dan bahan bangunan ke Gaza, yang masih berada di bawah blokade Israel.

Pada bulan Mei 2010, pasukan komando Israel menewaskan delapan warga Turki dan seorang Amerika asal Turki di perairan internasional ketika mereka menyerang Mavi Marmara.

Konvoi ini dipimpin dan didirikan oleh Yayasan Bantuan Kemanusiaan (IHH) sebuah LSM Turki. Ugur Suleyman Soylemez, anggota IHH, juga terluka parah dalam serangan tahun 2010 dan meninggal pada usia 51 pada hari Ahad (25/5) setelah mengalami koma selama hampir 4 tahun. Jumlah mereka yang tewas akibat serangan itu sekarang berdiri di 10 orang.

Pada 2012, di bawah paksaan dari AS, Israel meminta maaf dan dilaporkan menawarkan kompensasi sebesar $ 20 juta kepada keluarga mereka Turki yang tewas dalam serangan terhadap Mavi Marmara.

“Kami tidak peduli banyak untuk permintaan maaf dan kompensasi. Ini adalah keberhasilan besar bagi Turki. Apa yang paling penting adalah bahwa blokade dan embargo terhadap Gaza harus dicabut,” kata Bulent Yildirim, Presiden IHH di Istanbul. (T/P07/R2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Comments: 0