Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengamat: Muslim di Negara Sekutu AS Terhindar Larangan Trump

Rudi Hendrik - Rabu, 1 Februari 2017 - 05:55 WIB

Rabu, 1 Februari 2017 - 05:55 WIB

413 Views

Muslim Arab Saudi. (Foto: Reuters)

Muslim Arab Saudi. (Foto: Reuters)

 

Brussels, 4 Jumadil Awwal 1438/1 Februari 2017 (MINA) – Adam Baron, pengamat spesialis Yaman di Dewan Eropa Hubungan Luar Negeri mengatakan bahwa Muslim di kerajaan Teluk, terutama Arab Saudi, terhindar dari larangan Presiden Amerika Serikat (AS) karena mereka adalah sekutu penting Gedung Putih.

Menurutnya, larangan Trump terhadap Muslim, imigran dan pengungsi dari tujuh negara berpenduduk mayoritas Muslim hanya berlaku untuk “negara gagal” seperti Iran, Irak, Sudan, Somalia, Yaman, Suriah dan Libya. Demikian Nahar Net memberitakan.

Pada Jumat malam pekan lalu, Presiden Trump menandatangani perintah eksekutif kontroversial yang mengkhususkan melarang warga dari tujuh negara itu dengan dalih untuk mencegah “teroris Islam radikal” memasuki AS.

Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah

Tapi kontroversinya adalah larangan yang masih bisa meluas ke negara-negara lain itu, telah membebaskan negara mayoritas Muslim di negara-negara yang justru terkait dengan serangan-serangan besar yang pernah terjadi di Amerika Serakat dan negara-negara Barat lainnya.

Baron mencontohkan serangan 11 September 2001. Dari 19 pembajak pesawat yang digunakan dalam serangan tersebut, 15 pelaku berasal dari Arab Saudi yang juga negara tempat kelahiran pendiri Al-Qaeda, Osama bin Laden. Empat lainnya termasuk pemimpin komplotan di Mesir, dua dari Uni Emirat Arab dan Lebanon.

Arab Saudi dan negara-negara Teluk lainnya juga adalah rumah bagi sejumlah pejuang militan yang kini berperang bersama kelompok Islamic State di Suriah dan Irak.

Namun, Kerajaan Arab Saudi telah menjadi sekutu strategis Washington sejak lama. (T/RI-1/P1)

Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan

Rekomendasi untuk Anda

Timur Tengah