Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PENJAGA PANTAI ITALIA SELAMATKAN 1.800 MIGRAN DI LAUT

Rudi Hendrik - Senin, 3 Agustus 2015 - 19:17 WIB

Senin, 3 Agustus 2015 - 19:17 WIB

498 Views

Migran Afrika diselamatkan penjaga pantai Italia di Laut Mediterania pada 22 April 2015. (Foto: dok. ARA News)

MIGRAN-35-300x169.jpg" alt="Migran Afrika diselamatkan penjaga pantai Italia di Laut Mediterania pada 22 April 2015. (Foto: dok. ARA News)" width="300" height="169" /> Migran Afrika diselamatkan penjaga pantai Italia di Laut Mediterania pada 22 April 2015. (Foto: dok. ARA News)

Roma, 18 Syawal 1436/3 Agustus 2015 (MINA) – Penjaga pantai Italia mengatakan, sekitar 1.800 migran diselamatkan dari tujuh kapal yang penuh sesak pada Sabtu (1/8), sementara lima mayat ditemukan di perahu karet besar yang membawa 212 orang.

Mayat ditemukan di perahu pada saat penyelamatan, juru bicara penjaga pantai mengatakan Ahad (2/8). Penyebab kematian belum diketahui, ARA News yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Laut Mediterania telah menjadi perairan paling mematikan di dunia bagi migran dan pengungsi, di mana 3.500 orang diperkirakan telah meninggal di laut itu tahun lalu dan hampir 2.000 tahun ini.

Para migran dan pengungsi banyak yang melarikan diri dari kemiskinan dan kekerasan di Timur Tengah dan Afrika.

Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow

Menurut Badan Pengungsi PBB, sekitar seperempat dari migran tahun ini berasal dari Eritrea, diikuti dari Nigeria, Somalia, Sudan dan Suriah.

Italia telah kedatangan sekitar 90.000 migan dari laut sejauh tahun ini, setelah menerima 170.000 jiwa pada 2014. Banyak migran baru terlihat bergerak cepat menuju Eropa Utara yang kaya.

Perjalanan malam dilakukan oleh kelompok-kelompok besar migran di Calais untuk memaksa pergi melalui terowongan rel yang menghubungkan Perancis dan Inggris, sehingga memicu kemarahan publik dan sangat mengganggu arus pengiriman barang antara kedua negara. (T/P001/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza

 

Rekomendasi untuk Anda

Eropa
Internasional
MINA Sport
Internasional
Eropa
Internasional