Tepi Barat, 23 Shafar 1435/26 Desember 2013 (MINA) – Pasukan penjajah Israel terus melakukan penggusuran rumah-rumah warga Palestina di Tepi Barat di tengah kecaman PBB dan masyarakat internasional.
Penggusuran terbaru oleh penjajah Israel terjadi di perumahan warga di daerah Ramallah dan Jericho pada Selasa malam, yang menghancurkan lebih dari 70 rumah warga,termasuk 32 anak-anak terlantar.
Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Badan PBB bidang pengungsian dan bantuan darurat (UNRWA) pada Rabu malam (25/12) mengecam langkah itu dan menyerukan Tel Aviv untuk segera menghentikan penghancuran karena di dalam rumah yang dihancurkan, terdapat anak-anak yang lumpuh.
Baca Juga: Majelis Umum PBB akan Beri Suara untuk Gencatan Senjata ‘Tanpa Syarat’ di Gaza
UNRWA juga mengatakan tindakan ini jelas melanggar hukum internasional. “Saat ini sudah ada ribuan tunawisma Palestina di Tepi Barat hidup dalam kondisi kedinginan, tanpa tempat tinggal, termasuk di dalamnya anak-anak,” tulis UNRWA dalam statemennya. Seperti dilaporkan oleh Press tv dan dikutip Mi’raj News Agency (MINA).
Baru-baru ini, Israel mengumumkan rencana membangun kembali ribuan unit pemukiman ilegal di beberapa wilayah Palestina, meskipun PBB dan masyarakat internasional mengecam. Tindakan Israel itu jelas akan menjadi hambatan besar bagi upaya mewujudkan perdamaian di Timur Tengah.
Lebih dari setengah juta warga Israel tinggal di lebih dari 120 kompleks pemukiman ilegal yang dibangun di wilayah Palestina di Tepi Barat dan Timur Al – Quds sejak 1967. PBB menyatakannya sebagai pemukiman ilegal karena tidak sesuai dengan Konvensi Jenewa yang Israel membangun pemukiman di Tepi Barat.
Sehari sebelumnya (Senin, 24/12) Pasukan penjajah Israel juga menghancurkan perumahan di empat lokasi pertanian di Fasayil al-Wusta, Lembah Yordan.
Baca Juga: Sudah 66 Hari Israel Blokir Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Utara
Juru Bicara dari pemerintahan setempat, Fathi Shqeirat mengatakan lebih dari lima belas kendaraan militer Israel dikawal dua buldoser menuju ke lokasi.
Buldoser tersebut pertama kali menghancurkan rumah milik Mahmoud Ibrahim Abu Kharbeish, dan dua peternakan yang dimiliki oleh Hasan Muhammad Zayid dan saudaranya, Hussein.
Dalam kejadian itu, penjajah Israel berdalih pembongkaran dilakukan karena bangunan tersebut dibangun tanpa izin dari pemerintah Israel dan berada di Area C (daerah yang ditutup untuk Palestina) dengan demikian daerah tersebut di bawah kontrol Israel.
Menurut untuk UNOCHA (The United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs), Israel telah menghancurkan lebih dari 604 properti Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem Timur sejak awal tahun ini, dan menggusur 1.011 orang.
Baca Juga: Smotrich: Israel Tolak Normalisasi dengan Saudi jika Harus Ada Negara Palestina
Sebanyak 630 bangunan milik warga Palestina di Yerusalem Timur dan wilayah yang berada di bawah kontrol penuh Israel di Tepi Barat telah dihancurkan Israel dalam kurun waktu satu tahun ini. Seribu orang lebih terpaksa kehilangan tempat tinggal mereka, termasuk 526 orang diantaranya anak-anak.
Israel mengklaim kepemilikan 90 % dari wilayah Lembah Yordan yang disebut sebagai wilayah C yang berada di bawah kontrol penuh tentara Israel, dan tidak memberikan izin bangunan kepada penduduk asli Palestina. (T/P04/R2).
Miraj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Kutuk Agresi Penjajah Israel terhadap Suriah
Baca Juga: Pemukim Yahudi Ekstremis Rebut Rumah Warga Yerusalem di Silwan