Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penulis Salman Rushdie Ditikam di New York, Luka Serius

Rudi Hendrik - Sabtu, 13 Agustus 2022 - 10:14 WIB

Sabtu, 13 Agustus 2022 - 10:14 WIB

3 Views

Penulis Salma Rusdie dibantu oleh polisi dan sejumlah orang setelah ditikam berulang kali di acara Chautauqua Institute di New York oleh seorang pria, Jumat, 12 Agustus 2022. (Foto: Twitter/Mary Newsome)

New York, MINA – Salman Rushdie, penulis novel “The Satanic Verses (Ayat-Ayat Setan)” yang mendapat ancaman pembunuhan dari pemimpin Iran pada 1980-an, ditikam di leher dan perut pada hari Jumat (12/8) oleh seorang pria, yang bergegas ke panggung saat dia akan memberikan ceramah di Chautauqua Institution, barat New York.

Rushdie yang berlumuran darah, diterbangkan ke rumah sakit dan menjalani operasi. Agennya, Andrew Wylie, mengatakan, Salman menggunakan ventilator pada Jumat malam, dengan hati yang rusak, saraf yang terputus di lengan dan terancam akan kehilangan sebelah matanya, Arab News melaporkan.

Polisi mengidentifikasi penyerang bernama Hadi Matar (24) dari Fairview, New Jersey. Dia ditangkap di tempat kejadian dan sedang menunggu dakwaan. Matar lahir satu dekade setelah “The Satanic Verses” diterbitkan. Motif serangan itu tidak jelas, kata polisi negara bagian Mayor Eugene Staniszewski.

Seorang reporter Associated Press yang menyaksikan penyerangan mengatakan bahwa Matar menikam Rushdie sebanyak 10 hingga 15 kali saat dia sedang diperkenalkan. Penulis didorong atau jatuh ke lantai, dan pria itu ditangkap.

Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris

Dr Martin Haskell, seorang dokter yang termasuk di antara mereka yang bergegas membantu, menggambarkan luka Rushdie “serius tetapi dapat dipulihkan.”

Moderator acara Henry Reese (73) salah satu pendiri organisasi yang menawarkan residensi kepada penulis yang menghadapi penganiayaan, juga diserang. Reese menderita cedera wajah dan dirawat kemudian diizinkan meninggalkan rumah sakit, kata polisi.

Reese dan Rushdie dijadwalkan membahas Amerika Serikat sebagai tempat perlindungan bagi para penulis dan seniman lain di pengasingan. (T/RI-1/P2)

 

Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Amerika