Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penyiar TV Denmark Minta Maaf Atas Segmen yang Bandingkan Tim Piala Dunia Maroko dengan Monyet

Rudi Hendrik - Senin, 19 Desember 2022 - 14:46 WIB

Senin, 19 Desember 2022 - 14:46 WIB

3 Views

Timnas Maroko berswafoto usai mengalahkan Spanyol dan lolos ke 8 besar Piala Dunia 2022 di Qatar. (Twitter)

Kopenhagen, MINA – Penyiar publik Denmark TV 2 Danmark telah meminta maaf atas segmen di salah satu acaranya di mana tim nasional Maroko dibandingkan dengan monyet karena merangkul keluarga mereka.

Dikutip dari The New Arab, di segmen acara ‘NEWS & Co.‘, yang ditayangkan awal pekan ini di TV 2 NEWS, pembawa acara Soren Lippert mengangkat gambar keluarga monyet yang berkerumun bersama, yang rekannya Christian Høgh Andersen bandingkan dengan pemain Maroko yang memeluk ibu mereka selama selebrasi pertandingan Piala Dunia.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis Sabtu (17/12), TV 2 mengatakan, Andersen telah membuat perbandingan untuk menghubungkan dua segmen acara tersebut menjadi satu.

“Pembawa acara TV 2 NEWS Christian Høgh Andersen menarik garis antara tinggal bersama sebagai keluarga ke topik berikutnya tentang hewan. Secara tidak sengaja, ini menjadi perbandingan antara tim sepak bola nasional Maroko dan keluarga mereka, dan gambaran keluarga monyet yang menjadi tuan rumah Søren Lippert hadiah untuk topik berikut,” jelas pernyataan itu.

Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow

“Ini bisa dianggap sebagai komentar rasis, dan baik TV 2 maupun Christian Høgh Andersen ingin memberikan permintaan maaf yang mendalam untuk itu,” tegas pernyataan itu.

Penyiar Denmark membagikan permintaan maafnya di Twitter sebagai balasan atas tweet oleh kelompok yang Mendokumentasikan Penindasan Terhadap Muslim, yang menyerukan segmen tersebut sebelumnya pada hari Sabtu.

Komentar yang dibuat di acara itu memicu kemarahan sebagian penonton, yang di media sosial mengecam perbandingan tersebut adalah “rasis” dan “menjijikkan”.

“Saya tidak terkejut sama sekali dengan tingkat rasisme yang keluar dari media Eropa tentang pemain Maroko. Yang mengejutkan saya adalah bagaimana mereka bahkan tidak bisa menghormati hubungan suci yang dimiliki pemain dengan ibu mereka,” kata antropolog Maroko Aomar Boum dalam sebuah tweet.

Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza

“Kurasa memanggil monyet adalah cara untuk menekankan ‘primitif Afrika’,” tambahnya. (T/RI-1/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Polandia Komitmen Laksanakan Perintah Penangkapan Netanyahu

Rekomendasi untuk Anda