Jakarta, 20 Rajab 1437/28 April 2016 (MINA) – Sejalan dengan kemajuan jaman serta adanya gerakan emansipasi dan gerakan kesetaraan gender dalam upaya menuntut adanya persamaan hak perempuan dalam berbagai bidang, maka secara bertahap telah terjadi pergeseran posisi sosok perempuan.
“Mereka tidak dipandang lagi sebagai sosok lemah yang selalu berada pada garis belakang, namun mereka sekarang bisa tampil di garis depan sebagai pemimpin yang sukses dalam berbagai sektor kehidupan,” kata Wakil Ketua Komisi Pemberantas Korupsi (KPK), Basaria Panjaitan dalam acara Diskusi Publik Memperingati Hari Kartini yang bertajuk “Figur Dan Potensi Kepemimpinan Perempuan Dalam Pembangunan Bangsa Indonesia”, di Kampus Pasca Sarjana UI, Salemba, Jakarta, Kamis (28/4).
Peran dan fungsi perempuan dapat dimulai dari memerankan serta memfungsikan dirinya sendiri, dengan bisa menjadikan dirinya sendiri menjadi orang yang berintegrasi serta memiliki nilai-nilai positif seperti nilai-nilai anti korupsi.
“Nilai-nilai anti korupsi ini antara lain adalah jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil,” ujarnya.
Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi
Nilai-nilai ini sangatlah penting sebagai dasar perilaku yang baik dimana nantinya bisa melahirkan insan yang berintegritas. “Orang yang berintegritas yaitu orang yang memiliki keselarasan antara perkataan dan perbuatan,” tuturnya.
Ia menambahkan, ke lima Pimpinan KPK sepakat akan selalu terus mengajak masyarakat Indonesia dan seluruh elemen bangsa, termasuk perempuan-perempuan Indonesia untuk berperan melalui keluarga mewujudkan negara yang bersih dan bebas dari korupsi.
“Salah satunya adalah mendukung serta melakukan kampanye gerakan Anti Korupsi dengan seluruh komponen bangsa dengan selalu bahu membahu bersinergi untuk tetap mensosiailisasikan Gerakan Anti Korupsi yang dimulai dari tingkat dini,” tuturnya.
Ia berharap, dengan adanya peran perempuan dalam mewujudkan negara bebas korupsi, semakin banyaknya perempuan yang terlibat dalam gerakan-gerakan anti korupsi, seperti Gerakan Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK).
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
“Kami juga berharap, semakin banyaknya perempuan yang bergabung dan terlibat dalam gerakan anti korupsi, yakni salah satunya Gerakan Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) yang merupakan gerakan partisipasi perempuan dalam mengambil bagian yang tepat dan sangat krusial dalam pemberantasan korupsi di Tanah Air,” harapnya. (L/ima/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat