Paris, 14 Dzulhijjah 1435 H/8 Oktober 2014 M (MINA) – Menteri Luar Negeri Perancis, Laurent Fabius mengatakan, Rabu, Perancis akan membantu Norwegia memimpin konferensi donor di Kairo pada 12 Oktober mendatang untuk membangun kembali Gaza setelah agresi Israel beberapa waktu lalu.
Ia mengatakan, konferensi pada Ahad mendatang sangat membutuhkan dukungan dari masyarakat internasional untuk rekonstruksi di Gaza. Sebagaimana kantor berita Kuna dan Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan, Rabu.
“Rekonstruksi di Gaza harus menjadi bagian dari kerangka politik internasional yang berkesinambungan dengan mempertimbangkan kebutuhan rakyat Palestina dalam hal pengembangan, akses, gerakan, dan keamanan,” katanya.
Sebelumnya, Juru Bicara Uni Eropa (UE) John Gatt-Rutter, mengecam rencana Israel membangun 2.610 pemukim ilegal baru di Givat Hamatos, bagian selatan Al-Quds Timur yang diduduki dan menyebutnya ‘sangat merugikan’ bagi upaya diplomatik untuk perdamaian Israel-Palestina.
Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow
Sementara itu, Bulgaria juga mengecam rencana Israel membangun pemukiman ilegal Entitas Zionis di wilayah Palestina dan menegaskan akan menghadiri konferensi rekonstruksi Gaza yang akan dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Bulgaria, Daniel Mitov.
Dia mengatakan, hubungan antara negaranya dengan Israel tergantung tindakan Otoritas penjajah itu untuk menciptakan perdamaian.
Sampai saat ini, Israel sering menggunakan dalih keamanan untuk menyerang Gaza dan melakukan pembunuhan, serangan udara bahkan invasi skala besar dari wilayah hingga menewaskan ribuan orang, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil.
Sementara Hamas, yang menguasai wilayah Gaza bersama Jihad Islam melakukan serangan roket balasan terhadap sasaran di Israel. Para pengamat internaisonal menganggap serangan ini sangat berhasil dan respon dari pihak Israel dengan serangan udara, darat dan laut tidak membuahkan hasil.
Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza
Fabius meminta untuk memulai kembali ‘diskusi tidak langsung’ antara Israel dan Hamas untuk mengkonsolidasikan gencatan senjata yang disepakati pada tanggal 26 Agustus lalu.
Dia berharap akan ada kesepakatan lanjutan untuk memulai kembali pembicaraan yang lebih luas pada solusi dua-negara.(T/P011/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Polandia Komitmen Laksanakan Perintah Penangkapan Netanyahu