Paris, 16 Syawal 1434/23 Agustus 2013 (MINA) – Perancis mengatakan bahwa masyarakat internasional harus merespon tegas jika tuduhan bahwa pemerintah Suriah bertanggung jawab atas serangan senjata kimia terhadap warga sipil terbukti benar.
“Ada yang harus menjadi reaksi dari masyarakat internasional dengan kekuatan di Suriah, tetapi tidak ada pertanyaan tentang pengiriman pasukan di lapangan,” kata Menteri Luar Negeri Perancis Laurent Fabius di jaringan televisi BFM Perancis, Kamis (22/8).
Jika Dewan Keamanan PBB tidak bisa membuat keputusan, seseorang harus mengambil dengan cara lain,” katanya, tanpa menjelaskan lebih lanjut, Aljazeera melaporkan yang dikutip Mi’raj News Agency (MINA).
Aktivis oposisi Suriah menuduh pasukan Presiden Bashar al-Assad melakukan penyerangan dengan gas beracun terhadap ratusan orang, termasuk perempuan dan anak-anak, dalam serangan Rabu di dekat Damaskus.
Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow
Koalisi Nasional Suriah mengatakan lebih dari 1.300 orang tewas. Sementara video dan foto menunjukkan adegan puluhan orang dengan mulut berbusa dan jenazah menumpuk di kamar mayat.
Namun, pemerintah Suriah telah membantah keras penggunaan senjata kimia, dan televisi negara mengatakan bahwa tuduhan itu dibuat untuk mengalihkan perhatian para peneliti PBB yang berada di negara tersebut untuk menyelidiki dugaan penggunaan senjata kimia pada bulan Maret.
Melewati garis merah
Pemerintah Barat telah menuntut akses langsung bagi tim investigasi senjata bahan kimia PBB ke situs serangan yang dituduhkan.
Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu mengatakan “garis merah sudah dilewati” di Suriah dan ia menyerukan tindakan internasional.
Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza
“Kami menyerukan kepada masyarakat internasional untuk campur tangan secepatnya dalam situasi ini di mana garis merah telah lama diseberangi,” kata Davutoglu di Berlin, setelah pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Jerman Guido Westerwelle.
Davutoglu mengatakan bahwa Dewan Keamanan PBB terlalu ragu-ragu dalam menghadapi hilangnya nyawa di Suriah.
Amerika Serikat, Inggris dan Perancis di antara dari sekitar 35 negara yang telah menyeru Kepala Penyidik PBB Ake Sellstrom untuk menyelidiki insiden tersebut.
“Sellstrom sedang dalam pembicaraan dengan Damaskus tentang semua hal yang berhubungan dengan dugaan penggunaan senjata kimia, termasuk insiden terbaru ini yang dilaporkan,” kata sebuah pernyataan PBB.
Baca Juga: Polandia Komitmen Laksanakan Perintah Penangkapan Netanyahu
Juru bicara Gedung Putih Josh Earnest menuntut agar inspektur diberi akses langsung ke saksi dan individu yang terkena serangan dan diberi kemampuan untuk memeriksa dan mengumpulkan bukti fisik tanpa campur tangan atau manipulasi dari pemerintah Suriah.
Washington sebelumnya telah menjelaskan penggunaan senjata kimia sebagai garis merah yang akan meminta dilakukannya intervensi militer di Suriah.
Badan PBB menyerukan penyelidikan dengan cepat tentang tuduhan serangan senjata kimia yang terjadi di Suriah.
Namun diplomat PBB, mengatakan Rusia dan Cina menentang bahasa yang akan menuntut penyelidikan oleh PBB. (T/P09/R2).
Baca Juga: Ratusan Ribu Warga Spanyol Protes Penanganan Banjir oleh Pemerintah
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Oxford Union Menyatakan Rezim ‘Apartheid’ Israel Lakukan Genosida