PERBANKAN SYARIAH, PRODI PALING DIMINATI UM-PTKIN 2015

(dok. Kemenag)
(dok. Kemenag)

Jakarta, 6 Syawwal 1436/24 Juli 2015 (MINA) – Program Studi (prodi) menjadi prodi yang paling diminati pada Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (), selanjutnya ADALAH prodi Manajemen dan Kesehatan Masyarakat.

Data ini merupakan hasil pelaksanaan ujian masuk PTKIN yang telah dilaksanakan tanggal 23-24 Juni 2015 yang diikuti oleh peserta dari 34 provinsi di Indonesia dan 11 Sekolah Indonesia di Luar Negeri, yang terdiri dari SMA, SMK, MA, Pesantren Mua’adalah, maupun paket C.

Hasil UM-PTKIN  akan diumumkan pada 27 Juli 2015 mulai pukul 07.00 WIB melalui laman resmi http://um-ptkin.ac.id. Demikian Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin dalam keterangan persnya di kantor Kemenag Jalan Lapangan Banteng Barat 3-4 Jakarta, Jumat (24/7) siang.

Ikut mendampingi Dirjen, Rektor UIN Sunan Ampel Abd A’la, Direktur Diktis Amsal Bahtiar, Ketua Forum Rektor Rektor UIN Malang Mudjia Rahardjo, dan  Sesditjen Pendis Ishom Yusqi, demikian laman resmi Kemenag dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.

“Data panitia Pelaksana UM-PTKIN, ada tiga program studi yang paling banyak diminat calon mahasiwa yaitu Perbankan Syariah, disusul Manajemen, dan prodi Kesehatan Masyarakat. Tahun sebelumnya, peminat program studi paling banyak diminati adalah prodi Pendidikan Keagamaan,” terang Amin.

Menurunnya peminat prodi keagamaan, menurut Ketua Panitia Pelaksana Mudjia Rahardjo yang juga Rektor UIN Malang, tidak perlu dikhawatirkan karena ada standar dan matrikulasi bagi mahasiwa PTKIN untuk menguasai ilmu keagamaan.

“Berkurangnya peminat prodi keagamaan, tidak perlu khawatir karena ada matrikulasi dan standar bagi mahasiswa di PTKIN untuk mempelajari ilmu keagamaan. Pergeseran minat ini dianggap sebagai hal yang positif,” ujar Mujia.

Ia mencontohkan bahwa mahasiswa UIN Malang, ia harus hafal sejumlah juz Al-Quran sebagai salah satu syarat menyelesaikan studinya.

Sementara untuk kampus, terjadi sebaran kampus yang diminati calon mahasiwa, tahun ini UIN Alaudin diminati kurang lebih 20 ribu calon mahasiswa dengan pilihan berbagai program studi, setelah sebelumnya rekor peminat PTKIN dipegang oleh UIN Sumatera Utara, UIN Arraniry Aceh, juga UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

“Ini menjadi catatan, ada peningkatan tidak hanya secara kuantitas tapi juga kualitas di PTKIN,” terang Dirjen Pendis.

Dijelaskan Amin, selain ada pergeseran minat program studi, juga  ada pergeseran calon mahasiswa. Untuk ujian masuk PTKIN, tahun ini calon mahasiwa yang berasal dari SMA/SMK meningkat jumlahnya mencapai 367 ribu. Tingginya calon mahasiswa dari SMA dinilai positif.

Pelaksanaan ujian tulis UM-PTKIN bertempat di 55 PTKIN dan dilakukan secara serentak dengan lima mata uji, meliputi tes Potensi dan Sikap Akademik, Tes Kebahasaan, Tes Keislaman, Tes Ilmu Pengetahuan Alam, dan tes Ilmu Pengetahuan Sosial.

“Tahun ini program studi yang ditawarkan sebanyak 1.043 yang tersebar di 55 PTKIN dan diminati oleh 163.745 peminat, dengan daya tampung atau kuota yang disediakan sebanyak 50.532 kursi,” terang Amin.

Kamaruddin Amin menandaskan, dalam pelaksanaan UM-PTKIN tahun ini tidak ditemukan praktek curang semisal perjokian atau kebocoran soal. Menurutnya, untuk menghindari berbagai bentuk kecurangan, panitia telah melakukan langkah-langkah preventif di antaranya pemberlakuan sistem pengaturan tempat duduk peserta ujian. pengaturan variasi soal yang berbeda bagi peserta yang duduk berdekatan, serta berbagai usaha lain untuk meniadakan perjokian

“Tidak ada ditemukan praktek kecurangan dalam pelaksanaan UM-PTKIN,” tandas Amin. (T/P011/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rendi Setiawan

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0