Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peresmian Gedung RS Muhammadiyah ke-119 dan Kedermawanan Pengusaha Minang

Rana Setiawan - Jumat, 4 November 2022 - 15:22 WIB

Jumat, 4 November 2022 - 15:22 WIB

61 Views

Bandung, MINA – Setelah melakukan Ground Breaking pada 23 Januari 2022 untuk pembangunan Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung Selatan (RSMBS). Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah melakukan peresmian Gedung H. Rafli Munaf RSMBS dan Masjid Nyi Ayu Rina Adjrijanti RSMBS, Jl. Raya Laswi, Ciheulang, Ciparay, Kabupaten Bandung, pada Kamis (3/11).

Peresmian Rumah Sakit (RS) Muhammadiyah yang ke-119 ini dilakukan mantan Wakil Presiden RI H.M. Jusuf Kalla dan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo bersama Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Dr. Haedar Nashir.

Dalam keterangan resmi Muhammadiyah dikutip MINA, Jumat (4/11), Direktur RSMBS, dr. Ade Lesmana mengungkapkan syukur atas diresmikannya rumah sakit ini.

Dia menjelaskan, RSMBS merupakan tipe D, dan pendiriannya diinisiasi oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir. Keberadaan rumah sakit ini bisa membantu pelayanan kesehatan bagi masyarakat di kawasan Bandung Selatan.

Baca Juga: Menteri Yusril Sebut ada Tiga Negara Minta Transfer Napi

Dokter alumni Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ini menambahkan, setelah dilakukan peresmian pada akhir tahun 2022 ini ditargetkan ijin operasional akan turun pada Januari 2023.

Selain itu, peresmian nanti juga akan menghadirkan beberapa stakeholder yang ditargetkan akan menjadi partner rumah sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan.

“Setelah peresmian gedung ini tentu kita bersiap untuk ijin rumah sakitnya keluar. Ditargetkan pada tahun 2023 kami sudah bisa melayani masyarakat,” ungkapnya.

Rumah sakit yang berdiri di atas lahan 1,1 hektar ini dibangun dengan konsep atau arsitektur modern dan ramah lingkungan.

Baca Juga: ICMI Punya Ruang Bentuk Kader-kader Indonesia Emas 2045 

Bangunan setinggi 4 lantai ini nantinya memiliki 21 kamar rawat, masjid dua lantai dan berbagai layanan umum dan spesialis dari Unit Gawat Darurat hingga operasi.

Pembangunan gedung rumah sakit ini juga relatif singkat. Sebab dibangun pada akhir Januari 2022 dan sudah diresmikan pada November 2022, atau pembangunan kurang lebih memakan waktu 10 bulan saja.

Ade Lesmana berharap, setelah peresmian ini akan segera disusul turunnya izin operasional, sehingga bisa segera memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat.

Banyak yang hadir dalam acara peresmian itu. Ada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Wakil Ketua Umum MUI Buya Dr. H. Anwar Abbas, mantan Kapolri Jenderal Pol. Purn. Badrodin Haiti, Senator asal Sumbar, Dr. Alirman Sori, Ketua PP Aisyiah Hj. Siti Noordjanah Djohantini.

Baca Juga: Antisipasi Kerawanan Pangan, Wamendes PDT Wacanakan Satu Provinsi Satu Desa ICMI

Kemudian mantan Menteri ESDM Arcandra Tahar, Kepala BNPT Komjen Pol. Boy Rafly Amar Dt. Rangkayo Basa,  Pangkostrad Letjen TNI Maruli Simanjuntak,Bupati Bandung H.M. Dadang Supriatna. Direktur Eksekutif Minang Diaspora Network Global Burmalis Ilyas , sejumlah pejabat tinggi militer, Polri, sipil, anggota PP dan Ketua PW Muhammadiyah se-Jawa, serta ratusan tamu undangan lainnya.

Kedermawanan Pengusaha Minang H. Yendra Fahmi

Pembangunan RS tipe C dengan 55 tempat tidur serta ICU dan IGD, menghabiskan biaya sebesar Rp60 miliar, seluruhnya merupakan sumbangan dari pengusaha dermawan H. Yendra Fahmi dan keluarga.

Fahmi juga merupakan pengurus Majelis Ekonomi PP Muhammadiyah.

Baca Juga: Cuaca Jakarta Berawan Sabtu Ini, Sebagian Hujan Ringan

Mantan Wakil Presiden H.M. Jusuf Kalla alias JK dalam testimoninya mengatakan, dengan jumlah rumah sakit 119 buah, Muhammadiyah merupakan pemilik jaringan rumah sakit terbesar di Indonesia, setelah pemerintah.

JK memuji kedermawanan Fahmi sebagai yang patut ditiru.

“Fahmi ini menyumbang di mana-mana, karena itu usahanya maju. Jadi saya ingatkan, kalau ingin usahanya maju, rajin-rajinlah menyumbang,” kata JK yang disambut tepuk tangan dan tawa riuh hadirin dalam tulisan disampaikan Hasril Chaniago di Bandung, Kamis (3/11).

H. Yendra Fahmi adalah seorang pengusaha nasional asal Minang yang dikenal dermawan. Ketika terjadi kerusuhan Wamena tahun 2019, ia menyumbang Rp1 miliar untuk biaya memulangkan perantau Minang di Papua ke Sumatera Barat.

Baca Juga: Jelang Libur Nataru, Terminal Bekasi Berlakukan Ram Check Bus

Pada tahun yang sama, ia juga menyumbang Rp30 miliar untuk pembangunan masjid besar di Komplek Mualimin Muhammadiyah di Bantul, Yogyakarta.

Masjid yang diresmikan Presiden Jokowi bulan September 2021 diberi nama Masjid H. Yuliana, yaitu nama almarhumah ibunda H. Yendra Fahmi.

Sebelum itu, ia juga menyumbang 300.000 dolar Australia (sekitar Rp3 miliar) guna menambah kekurangan dana pembelian properti untuk Surau Sydney Australia (SSA) tahun 2020 lalu.

Yendra Fahmi lahir di Pekanbaru 23 Januari 1971 sebagai anak keenam dari delapan bersaudara keluarga perantau Minang. Ibunya Hj. Yuliana berasal dari Sulit Air, Kab. Solok, sedang ayahnya H. Nafli Munaf berasal dari Sianok, IV Koto, Agam

Baca Juga: Menag RI dan Dubes Sudan Bahas Kerja Sama Pendidikan

Memulai usaha dari bawah, sejak usia 40 tahun Fahmi sudah menjadi pengusaha sukses. Usahanya di bidang pertambangan, kelapa sawit, dan properti tersebar dari Jakarta, Jambi, hingga Kalimantan di bawah kelompok usaha Indobagus Investama.

Melalui PT Suri Motor Indonesia Fahmi juga pemilik dealer Mercedes Benz terbesar di Indonesia dengan kantor pusat di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan.

Menikah dengan perempuan bernama Suri Meidina Hanifah dan dikaruniai tiga orang anak, Fahmi adalah pegusaha sukses yang rendah hati.

Menurut beberapa karyawannya, lelaki yang biasa puasa Senin-Kamis ini punya kebiasaan khusus setiap pulang dari kantor. Di mobilnya selalu ada banyak nasi kotak atau nasi bungkus.

Baca Juga: Mendikti Sampaikan Tiga Arah Kebijakan Pendidikan Tinggi Indonesia

Makanan itu ia bagi-bagikan langsung kepada orang-orang kurang beruntung yang ia temui di jalan. Seperti para pemulung atau tunawisma.

Ketika cerita ini dikonfirmasi kepadanya, Fahmi menjawab dengan mengingat nasihat kedua orang tuanya semasa masih hidup. “Perbuatan baik hendaklah dilakukan sendiri, jangan diwakilkan kepada orang lain,” katanya.(R/R1/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Kedutaan Besar Sudan Sediakan Pengajar Bahasa Arab untuk Pondok Pesantren

Rekomendasi untuk Anda