Jakarta, MINA – Organisasi Kemasyarakatan Persaudaraan Muslimah (Salimah) menggelar webinar dan peluncuran buku panduan Sekolah Lansia Salimah (Salsa) Ahad (16/7). Acara diselenggarakan secara daring diikuti ratusan peserta melalui zoom dan channel Youtube Salimah.
Menurut Ketua Umum Salimah, Etty Praktiknyowati, webinar dan peluncuran buku merupakan puncak acara peringatan hari Lanjut Usia (lansia) nasional. Sebelumnya, ormas yang peduli perempuan dan keluarga ini sukses melaksanakan wisuda peserta Salsa dan Gerakan Nasional Lansia bersama Salimah.
“Pada 11 Juli Sekolah Lansia Salimah Bantul mewisuda 511 peserta lansia dan mendapat apresiasi dari Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X. Total siswa lansia yang diwisuda berjumlah 2.000 siswa,” imbuh Etty.
Ia mengatakan, pada 9 Juli Salimah melakukan Gerakan Nasional Lansia Berdaya. Salimah di seluruh Indonesia melibatkan lebih dari 10 ribu lansia melakukan senam lansia, pemberian nutrisi, serta melaksanakan asesmen lansia mandiri.
Baca Juga: Jawa Tengah Raih Penghargaan Kinerja Pemerintah Daerah 2024 untuk Pelayanan Publik
Etty berharap, sebagai ormas yang memiliki visi meningkatkan kualitas hidup perempuan, anak, dan keluarga Indonesia, Salimah dapat berkontribusi untuk masyarakat Lansia. Melalui Salsa, Salimah dapat mendampingi Lansia agar sehat, bahagia, dan mandiri.
Webinar diisi dua tokoh nasional. Materi I dengan topik “Menua dengan Sukses: Sehat, Aktif, dan Produktif” disampaikan oleh Penasehat Indonesia Ramah Lansia, Sudibyo Alimoeso. Sedangkan materi II yang berjudul “Lansia Mandiri dan Berdaya, Bahagiakan Diri dan Keluarga” dijelaskan oleh pemilik Pecel Pincuk Surabaya, Bunda Aisah.
Ketua Departemen Diklat PP Salimah, Rusmiyati, mengatakan, pihaknya telah selesai menyusun buku panduan Sekolah Lansia Salimah berbasis kompetensi.
“Materi dalam modul mengacu pada unit kompetensi terkait yang disalin dari Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Ini akan membantu fasilitator atau mentor dan peserta dalam proses belajar guna menghasilkan peserta didik yang kompeten sesuai standar kompetensi,” jelas Rusmi.
Baca Juga: Cuaca Jabodetabek Berawan Jumat Ini, Hujan Sebagian Wilayah
Ia menambahkan, kurikulum Salsa mengacu pada tujuh dimensi lansia tangguh. Karena itu, modul yang disusun meliputi modul keagamaan, psikologi, kesehatan, serta ekonomi dan ketrampilan. (R/R4/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Bedah Berita MINA, Peralihan Kekuasaan di Suriah, Apa pengaruhnya bagi Palestina?