Malaysia, MINA – Organisasi hak asasi kaum Melayu di Malaysia, Pertubuhan Pribumi Perkasa, kecewa dan kaget mengetahui acara peluncuran proyek besar Landasan Kereta Api Pantai Timur (East Coast Rail Link/ECRL) ‘sarat dengan kepentingan Cina’.
“Perkasa diberi tahu bahwa upacara peletakan batu pertama tidak terasa seperti di Malaysia, dipenuhi dengan spanduk bahasa Cina,” kata Sekretaris Jenderal Perkasa, Syed Hassan Syed Ali.
Syed Hassan mengatakan bahkan satu bendera Malaysia pun tidak terlihat saat peluncuran, Malaysia Kini melaporkan Kamis (10/8) yang dikutip MINA.
“Yang lebih disayangkan adalah pembawa acara yang juga berbicara dalam bahasa Mandarin, mungkin juga didatangkan dari Cina,” ujarnya.
Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas
Sementara itu, Ketua Pemuda Umno Pahang, Shahar Abdullah, membantah tuduhan Perkasa bahwa nasionalisme telah tergadaikan demi kepentingan Cina selama peluncuran proyek ECRL.
“Pahang Umno Youth membantah klaim Sekretaris Jenderal Syed Hassan Syed Ali bahwa upacara peletakan batu pertama ECRL yang diresmikan oleh Perdana Menteri Najib Abdul Razak, tidak berpegang pada prinsip-prinsip nasionalisme, bersifat tidak patriotik dan pro-Cina,” kata Sahar.
“Sebagai informasi untuk Syed Hassan, perdana menteri dan pemimpin Malaysia Rail Link berbicara dalam Bahasa Malaysia, namun karena budaya kita sebagai Muslim yang menghormati tamu, kami juga menyediakan layanan terjemahan (untuk mereka yang berbahasa Cina),” sambungnya.
ECRL adalah megaproyek pembangunan jalur rel ganda yang diprediksi akan menghabiskan dana RM55 miliar (sekitar Rp173 triliun).
Baca Juga: Kedubes Turkiye di Damaskus Kembali Beroperasi setelah Jeda 12 Tahun
Jalur kereta ini akan menghubungkan pantai timur Semenanjung Malaysia ke pantai baratnya, dari Pengkalan Kubur di Kelantan ke Port Klang di Selangor. (T/R11/RI-1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: UNICEF Serukan Aksi Global Hentikan Pertumpahan Darah Anak-Anak Gaza