Depok, MINA – Ratusan massa terdiri dari mahasiswa, dosen, hingga guru besar civitas Universitas Indonesia (UI) menggelar aksi bertajuk “Perkemahan Solidaritas Palestina UI (UI Palestine Solidarity Camp)” di Lapangan Rotunda UI, Depok, Jawa Barat pada Jumat (3/5) sore.
Kegiatan tersebut ditandai dengan pemasangan tenda sebagai simbol solidaritas terhadap aksi mahasiswa Amerika Serikat Pro-Palestina.
Dalam aksi tersebut perwakilan mahasiswa dari Salam UI, BEM UI, BEM Fasilkom UI, DPM UI, MWA UI UM, beserta perwakilan dosen menyampaikan lima sikap dan tuntutan
Pertama, peserta aksi menyampaikan simpati, pembelaan, dan duka mendalam terhadap korban genosida di Palestina yang terus bertambah.
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah
Mereka juga mendukung perjuangan bangsa Palestina untuk memperoleh hak-hak kemanusiaan dan kemerdekaannya; serta mengutuk perbuatan Israel yang terus melakukan penjajahan dan pelanggaran hak asasi manusia terhadap bangsa Palestina.
Kedua, mendukung hak kebebasan berpendapat mahasiswa di sejumlah kampus di Amerika Serikat dalam rangka menyuarakan dukungan terhadap permasalahan kemanusiaan di Palestina.
Ketiga, mengecam sikap represif aparat di Amerika Serikat terhadap peserta aksi yang mendukung Palestina yang merupakan wujud nyata dari bentuk standar ganda Pemerintah Amerika Serikat dalam memberikan hak kebebasan berpendapat bagi warga negaranya.
Keempat, mendukung sikap resmi Pemerintah Republik Indonesia yang tetap konsisten dalam menolak mengakui kedaulatan serta membuka hubungan diplomatik dengan Israel.
Baca Juga: Majelis Umum PBB akan Beri Suara untuk Gencatan Senjata ‘Tanpa Syarat’ di Gaza
Kelima, mengajak seluruh komponen masyarakat secara umum, dan seluruh sivitas akademika, termasuk mahasiswa, dosen, guru besar, dan rektor secara khusus untuk kembali meningkatkan kesadaran, kepedulian, dukungan, aksi materiil dan nonmaterial dalam upaya mendukung rakyat Palestina untuk memperjuangkan hak-hak kemanusiaan dan kemerdekaannya.
Aksi perkemahan ini dimeriahkan dengan pembacaan puisi solidaritas Palestina oleh guru besar UI dan penyampaian orasi-orasi oleh dosen serta aktivis mahasiswa.
Perjuangan bangsa Palestina untuk memperoleh hak-hak kemanusiaan dan kemerdekaannya atas penjajahan dan genosida yang dilakukan oleh Israel kembali mendapat sorotan di dunia internasional, khususnya di Amerika Serikat.
Opini publik yang berkembang di negara tersebut saat ini, terutama menyusul eskalasi konflik pada Oktober 2023, menunjukkan adanya tren peningkatan pembelaan dan simpati terhadap penderitaan dan perjuangan bangsa Palestina serta penurunan dukungan terhadap Israel.
Baca Juga: Sudah 66 Hari Israel Blokir Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Utara
Pada 17 April 2024, para mahasiswa dari Columbia University, New York, menginisiasi aksi demonstrasi di lingkungan kampus.
Tuntutan utama yang ditujukan dari aksi tersebut yaitu agar pihak universitas memutus hubungan dengan institusi akademik Israel dan melakukan divestasi penuh atas penyokong dana yang terafiliasi dengan Israel.
Mereka mendirikan perkemahan dan bersikeras tidak akan meninggalkan tenda sebelum tuntutannya dipenuhi.
Aksi ini mendapat angin segar dari sejumlah kampus ternama lainnya di Amerika Serikat, antara lain New York University, California University, dan Michigan University.
Baca Juga: Smotrich: Israel Tolak Normalisasi dengan Saudi jika Harus Ada Negara Palestina
Namun, gelombang aksi yang semakin meluas tersebut memperoleh perlakuan represif dari aparat keamanan di negara tersebut. Di University of Southern California, sebanyak 100 orang ditangkap.
Sementara itu, di Emory University, Professor Caroline Fohlin dijatuhkan dan diborgol paksa oleh polisi.
Kejahatan kemanusiaan yang dilakukan oleh Israel terhadap teritori dan penduduk Palestina masih terus berlanjut hingga hari ini.
Pada 29 April 2024, Israel melancarkan serangan udara di Rafah, Gaza yang menewaskan 22 orang.
Baca Juga: Hamas Kutuk Agresi Penjajah Israel terhadap Suriah
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Palestina per 23 April 2024, jumlah korban meninggal akibat serangan yang dilakukan oleh Israel sejak 7 Oktober 2023 mencapai 34.183 jiwa dan korban luka-luka sebanyak77.084 orang. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pemukim Yahudi Ekstremis Rebut Rumah Warga Yerusalem di Silwan