Tepi Barat, MINA – Gelombang serangan militer Zionis Israel di berbagai wilayah Tepi Barat memicu aksi perlawanan yang makin masif dari para pejuang Palestina. Dari Nablus hingga Jenin dan Ramallah, bentrokan, ledakan, serta aksi balasan rakyat Palestina terjadi sepanjang malam hingga Jumat (11/11) dini hari.
Melansir Al Mayadeen, Di timur Nablus, para pejuang Palestina meledakkan alat peledak pinggir jalan yang menargetkan kendaraan lapis baja Zionis Israel saat pasukan penjajah melakukan penahanan besar-besaran. Ledakan itu terjadi bersamaan dengan penggerebekan yang berlangsung serentak di sejumlah kota dan kamp pengungsi.
Sumber-sumber lokal menyebut sedikitnya 11 warga Palestina ditahan dalam serangan Zionis Israel di Qalqilya, Azzun, dan kamp pengungsi ‘Askar. Di Khirbet Samra, Lembah Yordan Utara, warga Palestina terlibat konfrontasi dengan pemukim ilegal Zionis yang berusaha menyerbu wilayah tersebut.
Di Provinsi Jenin, pasukan Zionis Israel menyerbu kota ‘Arraba dan Muthallun, menggeledah rumah-rumah warga, termasuk memasuki gedung pernikahan. Pasukan penjajah juga terlihat menyebar di antara kebun-kebun zaitun, meningkatkan ketegangan di kawasan.
Baca Juga: Penjajah Israel Cegah Warga Palestina Mengolah Lahan di Lembah Yordan Utara
Sementara itu di Silwad sebelah timur Ramallah, tentara Zionis Israel menghancurkan sebuah kendaraan dan menahan seorang pemuda dari desa Abu Qash. Di al-Bireh, bentrokan pecah ketika pasukan Zionis Israel melepaskan tembakan dan peluru tajam ke arah para pemuda Palestina yang berunjuk rasa.
Serangan Pemukim Meningkat: Masjid Dibakar hingga Warga Diserang
Pada Selasa (11/11), para pemukim ilegal Zionis membakar Masjid Hajjeh Hamideh di Deir Istiya, dekat Kifl Haris dan Salfit. Mereka menyiramkan cairan mudah terbakar, membakar pintu masuk masjid, serta mencoret dindingnya dengan slogan-slogan rasis. Warga segera memadamkan api, sementara otoritas Palestina mengecam keras tindakan tersebut.
Sehari sebelumnya, Senin (10/11), puluhan pemukim ilegal Zionis bertopeng membakar empat truk perusahaan susu al-Juneidi, lahan pertanian, dan tenda komunitas Badui di wilayah Tubas. Serangan itu berlangsung bersamaan dengan pengepungan militer Zionis Israel, memperparah situasi di lapangan.
Baca Juga: Lebih dari 1.000 Musisi Boikot Israel Lewat Kampanye ‘No Music for Genocide’
Pada 9 November, pemukim ilegal Zionis juga menyerang kendaraan warga di dekat Areeha. Seorang perempuan Palestina terluka, dan dalam insiden lain, seorang pemuda dari komunitas Badui Arab al-Rashaida mengalami patah tulang tengkorak akibat serangan pemukim.
Data PBB: Kekerasan Pemukim Capai Rekor Tertinggi
PBB mencatat setidaknya 264 serangan pemukim Zionis selama Oktober 2025—angka bulanan tertinggi sejak pencatatan dimulai pada 2006. Kekerasan tersebut meliputi penganiayaan, perusakan rumah dan kendaraan, serta penghancuran kebun zaitun dalam skala besar selama musim panen.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kejahatan Israel Meningkat, Hamas Serukan Perlawanan di Tepi Barat
















Mina Indonesia
Mina Arabic