Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PERMINTAAN PRODUK FASHION NAIK 150 PERSEN JELANG LEBARAN

Rudi Hendrik - Rabu, 15 Juli 2015 - 01:50 WIB

Rabu, 15 Juli 2015 - 01:50 WIB

1014 Views

Jelang hari raya Idul Fitri, pakaian Muslim banyak diminati. (Foto: Zeehni Fashion)
Jelang hari raya Idul Fitri, <a href=

pakaian Muslim banyak diminati. (Foto: Zeehni Fashion)" width="300" height="218" /> Jelang hari raya Idul Fitri, pakaian Muslim banyak diminati. (Foto: Zeehni Fashion)

Jakarta, 27 Ramadhan 1436/14 Juli 2015 (MINA) – Permintaan produk “fashion” meningkat 150 persen menjelang Lebaran 2015 jika dibandingkan periode sama 2014.

“Produk ‘fashion‘ paling banyak dicari. Peningkatannya hingga 150 persen dan produk yang paling diminati tentu saja pakaian Muslim,” kata Dirjen Industri Kecil Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian Euis Saedah di Jakarta, Selasa (14/7).

Menurut Euis, produk “fashion” yang dicari tersebut merupakan model dan merek-merek yang terbilang baru dan menawarkan keunikan tersendiri dalam desain produknya.

“Produk yang sudah punya pelanggan justru naiknya tidak begitu tinggi. Masyarakat justru meminati produk-produk baru yang belum lama muncul,” ujar Euis, ANTARA News yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi 

Selain fashion, kuliner juga menjadi buruan masyarakat dalam menyambut Hari Kemenangan, sehingga angka permintaannya juga naik hingga 150 persen.

Untuk itu, Euis meminta agar pasokan bahan baku IKM makanan dan minuman dapat tersedia dengan baik, terutama untuk gula rafinasi.

“Gula rafinasi memang sudah ada jatahnya untuk IKM, namun perlu terus menjaga komunikasi agar kalau kebutuhannya meningkat dapat diantisipasi. Yang penting dipenuhi melalui kelembagaan seperti koperasi dan Kementerian Perdagangan,” ujarnya. (T/P001/R01)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah

Rekomendasi untuk Anda

MINA Preneur
Tausiyah
Indonesia
Indonesia