Pernikahan Indonesia-Palestina Dihadiri Wakil Kedubes dan Ulama Gaza

, MINA – antara Indonesia dan Palestina kembali digelar. Kali ini Semarang menjadi kota tempat ijab-qabul pernikahan itu.

Zulfa Salsabila binti Al-Farabi dengan Muhamed Al-Massri bin Yahya Mustafa melangsungkan akad nikahnya di Masjid Al-Hikmah, Jalan Suyudono 41, yang juga merupakan masjid bersejarah bagi perjuangan bangsa Indonesia meraih kemerdekaan sekaligus tempat Imaam Masjid Al-Aqsha pernah menyampaikan khotbahnya di tempat itu.

Hadir mewakili pihak mempelai laki-laki Sekretaris 1 Keduataan Palestina, MR Taher Hammad, mewakili Duta Besar Palestina untuk Indonesia H.E Zuhair Al-Shun dan ulama Gaza sekaligus Guru Besar Universitas Islam Al-Quds, Prof. DR. Mahmoud Anbar.

Pernikahan antara Indonesia dan Gaza kali ini merupakan yang ketiga setelah Muhammad Husain menikahi putri Gaza, Jihan dan Abdillah Onim. Pada waktu itu, keduanya berangkat ke Gaza sebagai relawan yang diberangkatkan oleh Lembaga Kemanusiaan MER-C.

Al-Farabi selaku wali dari pihak mempelai wanita mengatakan, ini merupakan wujud semangat persaudaraan dari bangsa Indonesia dengan rakyat Palestina. Semoga pernikahan ini melahirkan generasi-generasi pejuang dan pembebas Al-Aqsha dan  bumi Palestina dari penjajahan Zionis.

Imaam Yakhsyallah Mansur ketika memberikan tausiyah pernikahan menyampaikan bahwa pernikahan ini merupakan peristiwa bersejarah sebagai wujud dukungan umat Islam Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina dan pembebasan Masjid Al-Aqsha. Melalui pernikahan, umat Islam bisa saling memuliakan satu dengan yang lainnya sebagaimana Nabi Muhammad memuliakan beberapa kabilah melalui pernikahan.

Muhamed Al-Misri adalah pemuda dari Gaza yang masih memiliki darah keturunan Mesir dari ibunya. Tiga tahun lalu, ia bermaksud melanjutkan kuliah di Turki. Namun, pengembaraannya justru mengantarkan ia ke Indonesia dan hari ini ia menemukan jodohnya di Semarang. (L/P2/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)