Tel-Aviv, 22 Syawwal 1436/6 Agustus 2015 (MINA) – Otoritas Pendudukan Israel memerintahkan, seorang ekstremis Yahudi yang dituduh melakukan tindak kekerasan baru-baru ini ditempatkan pada “penahanan administratif” – sebuah hukuman yang sebelumnya hanya dijatuhkan pada para pejuang Palestina.
“[Menteri Pertahanan Israel] Moshe Yaalon memerintahkan enam bulan penahanan administratif pada tersangka yang diduga melakukan serangan teroris pada Juni pada sebuah gereja bersejarah di Israel,” harian Israel Yedioth Ahronoth melaporkan.
Tindakan penahanan administratif Otoritas Pendudukan Israel memungkinkan pihak berwenang untuk menahan tersangka selama periode enam bulan terbarukan tanpa melalui pengadilan, masa tahanan ini dapat diperpanjang, demikian Kantor Berita Palestina Al-Ray melaporkan sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jumat (6/8).
“Seorang tersangka kedua, Aviatar Slonim, ditangkap karena keanggotaannya dalam organisasi radikal Yahudi,” kata Yedioth Ahronoth.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Dua penangkapan itu terjadi satu hari setelah penangkapan ekstrimis Yahudi lainnya, Meir Ettinger, 24, yang selama ini dicari oleh Shin Bet, badan keamanan dalam negeri Israel.
Serentetan penangkapan menargetkan ekstrimis Yahudi datang meyusul serangan pembakaran pekan lalu di sebuah desa Tepi Barat yang mengakibatkan meninggalnya seorang bayi Palestina berusia 18 bulan.
Tak satu pun dari tiga ekstremis Yahudi baru-baru ini yang ditangkap, dituduh terlibat dalam serangan mematikan pekan lalu itu yang mendapat kecaman dunia termasuk dari Kementerian Luar Negeri AS.
Sebelumnya Menteri Pertahanan Israel, Moshe Ya’alon mengatakan, ia mendukung penahanan administratif pada pelaku keterlibatan kelompok ekstrimis dalam serangan teror terhadap warga Palestina.
Baca Juga: Setelah 20 Tahun AS Bebaskan Saudara Laki-Laki Khaled Meshal
Kabinet memutuskan untuk mendorong RUU “anti-terorisme” baru di Parlemen Israel (Knesset), dan membentuk sebuah tim yang dipimpin Menteri Ya’alon, termasuk Menteri Keamanan Publik Gilad Erdan dan Menteri Kehakiman Ayelet Shaked, untuk menilai serta menyarankan kabinet dan pemerintah pada memungkinkan juga perlunya langkah-langkah untuk melawan insiden teroris.
Di antara rekomendasi yang dibuat adalah untuk mengubah klasifikasi kelompok radikal Yahudi “Price Tag”yang melakukan serangan pembakaran terhadap dua rumah di Distrik Duma, selatan Nablus, utara Tepi Barat, Jumat (31/7) lalu, yang saat ini didefinisikan sebagai “asosiasi melanggar hukum.”(T/R05/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel
http://alray.ps/en/index.php?act=post&id=6427#.VcP51_mqqko