New York, 27 Dzulhijjah 1437/28 September 2016 (MINA) – Seorang jurnalis Muslimah yang mengenakan hijab akan tampil di majalah Playboy pada edisi bulan Oktober mendatang, yang akan merupakan kali pertama ditampilkan model memakai hijab bagi majalah yang dikenal sebagai media semi pornografi tersebut, sehingga menuai kontroversi.
Jurnalis yang bernama Noor Tagouri tersebut akan muncul dalam edisi “Renegades” bulan mendatang yang fokus pada tema-tema seputar laki-laki dan perempuan “yang mempertaruhkan semuanya, bahkan nyawa mereka, untuk melakukan apa yang mereka cintai,” lapor media AS Daily Nation sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Jurnalis yang berusia 22 tahun itu bekerja sebagai reporter untuk media Newsy, sebuah jaringan berita video, ditampilkan pada majalah itu mengenakan jaket kulit hitam, celana jeans, sepatu kets dan kerudung, dalam publikasi yang menggambarkan dirinya sebagai “seorang aktivis ‘nakal’. ”
Noor Tagouri, merupakan keturunan Libya dan bercita-cita menjadi penyiar televisi AS pertama yang mengenakan jilbab mengatakan kepada majalah Playboy, perjuangan sebagai seorang wanita Muslim yang tumbuh di AS telah membuatnya harus menghadapi berbagai macam situasi termasuk diskriminasi.
Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris
“Aku tahu bagaimana rasanya dipandang sebelah mata dan dijajah di media,” ungkapnya.
Tagouri, yang memiliki pengikut lebih dari 100.000 di jejaring sosialnya pernah meluncurkan sebuah kampanye hijab pada 2012 yang dia namai dengan #LetNoorShine.
Penampilannya di Playboy mendapat banyak pujian dan juga sindiran karena menempatkan dirinya pada majalah dewasa yang kerap menampilkan wanita setengah telanjang, kegemaran para pria sebagai mayoritas pembacanya.
“Playboy identik dengan pornografi. Ini (majalah, red) telah berada di garis depan dari objektifikasi, seksualisasi dan komodifikasi perempuan selama puluhan tahun dan hanya karena mereka sudah melunakkan citra mereka, bukan berarti kita bisa mulai terlibat dengan platform mereka.” tulis sebuah artikel di majalah online, The Muslim Vibe.
Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan
Seorang blogger Nishaat Ismail juga mempertanyakan kenapa Tagouri memutuskan tampil di majalah yang dikenal “menjual wanita” tersebut. (T/R04/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)