Turki-UE Bahas Kesepakatan Berbagi Informasi Intelijen

Brussel, MINA – Beberapa pejabat dan Uni Eropa () pada Jumat (30/11) menyelenggarakan pertemuan pertama mereka di Brussel untuk mendiskusikan mengenai sebuah kemungkinan kesepakatan pembagian informasi intelijen dengan Europol, sebagai salah satu dari 72 persyaratan bebas-visa perjalanan bagi warga Turki, menurut sumber diplomatik.

Delegasi pejabat tinggi dari kementerian dalam negeri dan kementerian kehakiman, dan juga departemen kepolisian Turki menghadiri pertemuan tersebut.

Menyangkut bebas-visa perjalanan untuk warga Turki di dalam area Schengen, Ankara telah menyerahkan dokumen yang diperlukan ke Komisi UE pada awal Februari lalu.

Menurut sumber, Turki telah mempertimbangkan tujuh persyaratan yang belum selesai untuk kesepakatan bebas-visa dengan UE.

Sumber tersebut juga menambahkan bahwa pertemuan Turki dengan Dewan Asosiasi UE direncanakan akan dilakukan pada paruh pertama 2019.

Turki sudah lama mengajukan protes atas kelambanan UE untuk memberikan dana yang dijanjikan kepada pengungsi dan gagal menuntaskan kesepakatan mengenai bebas-visa perjalanan.

Setelah bertahun-tahun, pertemuan Turki-UE telah diadakan di Varna, Bulgaria pada 27 Maret.

Paket bantuan kedua senilai USD3,4 miliar dari UE akan digunakan untuk pengungsi Suriah di Turki, menurut sumber.

Pada 2016, Turki dan UE menandatangani sebuah kesepakatan yang bertujuan untuk membendung arus migrasi yang berasal dari Laut Aegean dengan mengambil langkah-langkah yang lebih ketat untuk mencegah perdagangan manusia dan memperbaiki kondisi untuk hampir 3 juta pengungsi Suriah di Turki.

Kesepakatan tersebut juga mengizinkan untuk meningkatkan tawaran keanggotaan UE bagi Turki dan bebas-visa perjalanan untuk warga Turki dalam area Schengen, dengan syarat Ankara memenuhi semua 72 persyaratan dari UE. (T/RS3/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.