Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertemuan Para Menlu Arab di London Bahas Yaman

Rudi Hendrik - Rabu, 29 November 2017 - 15:55 WIB

Rabu, 29 November 2017 - 15:55 WIB

143 Views

Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel Al Jubeir bertemu rekan Inggrisnya Boris Johnson di London, Selasa, 28 November 2017. (Foto: SPA)

Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel Al Jubeir bertemu rekan Inggrisnya Boris Johnson di London, Selasa, 28 November 2017. (Foto: SPA)

London, MINA – Pertemuan para menteri luar negeri negara Arab di London pada Selasa (28/11) mencatat kemajuan yang terjadi di Yaman dengan dibukanya kembali penerbangan PBB dan dibukanya kembali pelabuhan-pelabuhan di negara itu.

Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson yang menyelenggarakan pertemuan mencatat bahwa rekan-rekan dari Arabnya memastikan kepadanya bahwa pelabuhan-pelabuhan di Yaman telah dibuka dan beroperasi kembali.

Pertemuan itu dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel Al-Jubeir dan rekan-rekannya dari Uni Emirat Arab dan Oman, serta Deputy Menteri Luar Negeri  Amerika Serikat, Thomas Shannon dan Utusan Khusus PBB Ismail Ould Cheikh Ahmed.

“Saya menyambut baik langkah-langkah yang diambil untuk membuka kembali pelabuhan Hodeidah dan Salif serta dimulainya kembali penerbangan PBB ke bandara Sanaa,” kata Johnson. Demikian Arab News memberitakannya yang dikutip MINA.

Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan

Ia menegaskan bahwa Inggris akan terus mendesak akses kemanusiaan dan komersial untuk dipulihkan di semua pelabuhan, sehingga situasi kemanusiaan yang sudah mengerikan tidak memburuk lebih jauh.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan setelah pertemuan tersebut, para pemangku kepentingan yang dikenal sebagai “Quint” menyatakan dukungan penuh kepada Arab Saudi dan masalah keamanannya.

Pernyataan itu menggarisbawahi bahwa penembakan rudal balistik oleh pasukan Houthi ke negara tetangganya menimbulkan ancaman terhadap keamanan regional dan memperpanjang konflik. (T/RI-1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah

 

Rekomendasi untuk Anda

Timur Tengah
Timur Tengah
Timur Tengah
Timur Tengah