Jakarta, 6 Syawwal 1434/13 Agustus 2013 (MINA ) – Sejumlah khatib Idul Fitri di berbagai belahan dunia menyerukan terciptanya perdamaian di dunia Islam. Berikut beberapa pesan Khatib Idul Fitri pada Kamis 1 Syawwal 1434 yang dirangkum Mi’raj News Agency (MINA) :
Khatib Masjid Al-Aqsha Palestina
Syaikh Ismail Nawahadhah dalam khutbahnya di Masjid Al-Aqsha Palestina, Kamis (8/8) mengingatkan kaum muslimin agar waspada terhadap konspirasi memecah belah umat Islam.
“Untuk menghadapinya kaum muslimin agar menjalin persatuan umat Islam dengan mengesampingkan pertikaian,” ujarnya, seperti dilansir WAFA dan dikutip MINA (Mi’raj News Agency).
Baca Juga: Update Bencana Sukabumi: Pemerintah Siapkan Pos Pengungsian
Menurutnya, situasi kaum muslimin di berbagai negara di dunia saat ini sengaja dipecah belah. Ini cara mereka menyerang keutuhan agar jangan ada perdamaian di antara umat Islam.
Khatib Masjid Anas bin Malik Suriah
Mufti Besar Suriah Syaikh Ahmed Al-Jazairi dalam khutbah id di Masjid Anas bin Malik Damaskus menyerukan pentingnya menyatukan komponen Islam dan bangsa yang sedang terkoyak.
“Islam sangat menekankan pentingnya persaudaraan, perdamaian dan kasih sayang umat Islam, bukan malah saling benci, saling bertikai dan saling melakukan tindak kekerasan,” ujar Syaikh Al-Jazairi, di hadapan ribuan jamaah, termasuk Presiden Bashar al-Assad, para ulama, tokoh, pejabat pemerintah Suriah serta warga sekitar.
Baca Juga: PSSI Anggarkan Rp665 M untuk Program 2025
Ia menambahkan, bahwa kehadiran Nabi Muhammad dengan ajaran Islamnya adalah untuk membawa rahmat bagi segenap alam. Maka, dengan rahmat Allah itu pula seharusnya kita mampu mewujudkan kedamaian, keselamatan, keamanan dan kegembiraan di kalangan masyarakat.
Islam datang untuk memperkuat hak-hak asasi kemanusiaan, tumbuhnya kebaikan, serta menolak pembunuhan antarsesama kaum muslimin, tegasnya, seperti diberitakan Syirian Awqaf, yang dikutip Mi’raj News Agency (MINA).
“Betapa kita ingin melihat suka cita dan senyum di wajah anak-anak kita. Semoga Allah mengembalikan negeri ini ke dalam nuansa persaudaraan, keamanan dan keselamatan sebagaimana telah turun-temurun suasana itu pernah dirasakan masyarakat,” ujar Syaikh Al-Jazairi.
Syaikh Ahmed Al-Jazairi mengingatkan bahwa negeri Syam adalah tempat berkumpulnya ilmu pengetahuan, iman dan kesucian jiwa. Negeri Syam adalah tempat bersinarnya Al-Quran yang mengajarkan kasih sayang dan toleransi, bukan ajaran kekerasan, pengrusakan apalagi ajaran pembunuhan.
Baca Juga: Naik 6,5 Persen, UMP Jakarta 2025 Sebesar Rp5,3 Juta
Menteri Agama Suriah, Muhammad Abdul Sattar al-Sayyed seperti dilaporkan Aswat Masriya mengatakan, akibat pertempuran sesama warga Suriah, telah menyebabkan rusaknya berbagai masjid bersejarah di negeri yang pernah disinggahi beberapa sahabat nabi.
Di antaranya Masjid Khalid bin Walid di kota Homs, Masjid Umayyah di Aleppo dan Masjid Umar di Daara.
“Masjid di sini adalah tempat ibadah bukan hanya milik warga Suriah, tetapi juga milik umat Islam di dunia. Jangan karena isu yang belum jelas, saling mengkafirkan, lalu masjid jadi saran penghancuran,” ujar Syaikh al-Sayyed.
Untuk itu, ia menyerukan perlindungan terhadap masjid-masjid, tempat ibadah utama umat Islam. Ia juga mendukung Dekrit Presiden Al-Assad yang berisi program pembangunan kembali masjid-masjid yang rusak akibat serangan.
Baca Juga: Bulog: Stok Beras Nasional Aman pada Natal dan Tahun Baru
Khatib Masjid Al-Azhar Mesir
Khatib Masjid Al-Azhar Kairo, Mesir, Syaikh Zakaria Marzouk mengingatkan di dalam khutbahnya agar seluruh komponen umat Islam saling berjabat tangan, mengucapkan selamat dan memaafkan satu sama lain.
“Kepentingan kesatuan bangsa jauh lebih penting daripada kepentingan partai dan kelompok. Sebaiknya semua kekuatan politik saling bekerjasama membangun Mesir,” ujar Syaikh Marzouk.
Ia mengingatkan, justru ada hal yang jauh lebih penting bagi Islam dan muslimin, yaitu pembebasan Masjid Al-Aqsa dari penindasan.
Baca Juga: Media Ibrani: Empat Roket Diluncurkan dari Gaza
Ribuan pendukung presiden terguling Muhammad Mursi berkumpul di tanah lapang kompleks Masjid Rabiah Al-Adawiya Nashr City dan di depan Universitas Kairo untuk melakukan shalat idul fitri.
Di tempat lain, tampak Presiden Mesir interim Adli Mansour dan Menteri Pertahanan Abdel Fattah al-Sisi melaksanakan shalat idul fitri di masjid kompleks Angkatan Udara Mesir di Kairo. Hadir juga Wakil Presiden untuk Urusan Eksternal, Mohamed El-Baradei, Perdana Menteri Hazem El-Beblawi, Menteri Dalam Negeri Shawi Allam, Mufti Agung Ahmad Mslamani, dan pejabat lainnya.
Mufti Mesir Ali Ghoma dalam khutbahnya mengingatkan pentingnya kerjasama dan persatuan dalam mengatasi masalah internal Mesir, lapor Al-Jazeera, seperti dikutip Mi’raj News Agency (MINA).
Khatib Masjid Irak
Baca Juga: BRIN Kukuhkan Empat Profesor Riset Baru
Walau dalam keadaan darurat konflik, jutaan warga Irak melakukan shalat idul fitri tahun ini serentak di masjid-masjid dan tanah lapang di sekitar Baghdad, Fallujah, Tikrit dan kawasan lainnya.
Iraq News melaporkan, khatib menyampaikan pentingnya menjalin persatuan antara pemerintah dan rakyatnya. Karena pemerintah tidak akan mungkin dapat menjalankan roda pemerintahannya tanpa partisipasi rakyat.
Khatib Masjid Afghanistan
Di Afghanistan, Presiden Hamid Karzai sebagai khatib idul fitri menyeru kepada komponen pergeraka di Afghanistan, khususnya Thaliban agar bersatu bergabung dengan pemerintahannya.
Baca Juga: Jateng Raih Dua Penghargaan Nasional, Bukti Komitmen di Bidang Kesehatan dan Keamanan Pangan
“Semua komponen Afghanistan harus bergabung menciptakan proses perdamaian di negaranya. Tidak mungkin Negara ini diserahkan kepada pemerintah asing,” tegas Karzai. (T/R1).
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pakar Timteng: Mayoritas Rakyat Suriah Menginginkan Perubahan