PESANTREN BERI KONTRIBUSI POSITIF BAGI BANGSA DAN AGAMA

 

Santri Pesantren Darunnajah sedang menampilkan kemampuan beladiri Tapak Suci pada acara kegiatan tasyakuran ke 54 tahun Pesantren Darunnajah, Ahad (29/3)
Santri sedang menampilkan kemampuan beladiri Tapak Suci pada acara kegiatan tasyakuran ke 54 tahun Pesantren Darunnajah, Ahad (29/3) (Foto: Jamilah/MINA)

Jakarta, 9 Jumadil Akhir 1436/29 Maret 2015 (MINA) – Pemimpin Pondok Pesantren Darunnajah, Dr. Sofwan Manaf,M.Si, mengatakan, Pesantren telah memberikan kontribusi positif bagi  Sumber Daya Manusia (SDM) bangsa Indonesia  dan agama  dengan ilmu-ilmu  agama Islam yang akan mencetak generasi Qurani yang berakhlakul karimah.

“Kami ingin memberikan pemahaman dan mengubah opini masyarakat bahwa pesantren itu tidak identik dengan teroris dan tidak mungkin mengajarkan radikalisme, “ kata Sofyan pada acara  tasyakuran 54 tahun Darrunnajah, bertema “Jalan Santai bersama Santri Indonesia, Gerakan Santri memberi, Dari santri untuk Bangsa”, Ahad (29/3).

Ia mengatakan, bahwa adalah terlahir dari tokoh-. Ini menunjukkan bahwa pesantren itu bukan lembaga terbelakang dan bukan pula dianggap tidak menunjang program pemerintah. Pemikiran seperti itulah yang harus diubah, paparnya.

“Karena itu kita buat suatu gerakan santri memberi untuk bangsa, yaitu gerakan mengajarkan kepada santri untuk mau memberikan apa saja yang  mampu dan bermanfaat seperti memberi ilmu, pengalaman, pembekalan,  bantuan dan doa untuk kemajan bangsa dan saudara-saudara kita,” jelasnya.

Ia menambahkan, dengan gerakan seperti itu diharapkan bisa menumbuhkan rasa peduli santri kepada yang lain. Sehingga santri tidak hanya berpikir bisa mendapatkan sesuatu untuk dirinya sendiri, tetapi juga bagaimana menumbuhkan rasa berbagi dan memberi suatu hal yang terkecil sekalipun untuk kemanfaatan orang lain.

Kegiatan tasyakuran ulang tahun ke 54 tahun Pesantren Darunnajah  menampilkan berbagai kemampuan santri, mulai dari pertunjukkan tari  saman dari Aceh, silat Tapak Suci, Marawis, Hadroh, Pramuka, Gymnastic, Angklung dan Marching Band, yang dilaksanakan di depan Monumen Nasional (monas) Ahad pagi.

Turut memberikan sambutan utama, Wakil Ketua MPR-RI, Hidayat Nur Wahid yang juga alumni pesantren santri tersebut.

Hidayat dalam sambutannya sangat mendukung gerakan yang diinisiasi oleh almamaternya itu.

Pada 12 September tahun lalu, Pondok Pesantren Darunnajah memberangkatkan tujuh santri dan tiga gurunya ke Keighley, Inggris,   dalam program pertukaran pelajar penanaman sikap toleransi. (L/P005/P4).

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Comments: 0