PESAWAT MILITER YAMAN JATUH 12 TEWAS

Sana’a, 10 Rabi’ul Akhir 1434/20 FebruarI 2013 (MINA) – Petugas penyelamat Yaman dan pasukan keamanan berkumpul di tempat di mana pesawat militer jatuh di lingkungan perumahan di Sana’a, menurut laporan Press TV yang dipantau Mi’raj News Agency (MINA), Selasa (19/2).

Setidaknya 11 orang tewas setelah pesawat militer Yaman jatuh di daerah perumahan di ibukota, Sana’a, kata sumber keamanan. Banyak orang juga terluka setelah pesawat tempur turun di Kabupaten al-Qadissiya, dekat Lapangan Perubahan (Change Square), Selasa.

Dua rumah hancur total dalam kecelakaan yang menewaskan pilot dan sepuluh warga sipil di tanah. Sumber-sumber medis mengatakan perempuan dan anak-anak di antara mereka yang tewas. Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Mohammed al-Mawry mengatakan kepada Associated Press bahwa pesawat itu jatuh saat latihan.

Sebuah sumber militer diidentifikasi pesawat sebagai pesawat serang buatan Rusia Sukhoi SU-22, tetapi tidak mengatakan apa yang menyebabkan kecelakaan itu. Jumlah korban diperkirakan akan meningkat karena banyak orang yang masih terjebak di bawah reruntuhan.

Sebelumnya, pada November 2012, sebuah pesawat angkut militer Yaman jatuh di dekat bandara Sana’a karena mencoba melakukan pendaratan darurat setelah salah satu mesin yang gagal, menewaskan sepuluh orang di atas kapal.

Pada saat itu, Sebuah pesawat angkut militer Yaman jatuh di dekat bandara Sana’a pada Rabu (21/11/12), menewaskan semua sepuluh orang di atas kapal, menurut koresponden Al Arabiya, yang laporannya kemudian dikonfirmasi oleh seorang pejabat bandara.

Pada Oktober tahun lalu, sebuah pesawat militer Yaman mengalami kecelakaan pendaratan di sebuah pangkalan udara di selatan negara itu menewaskan sembilan penumpang, termasuk delapan insinyur Suriah.

Menurut Yaman Times, pada saat itu, Pesawat militer yang diidentifikasi oleh Departemen Perhubungan sebagai Antonov buatan Rusia, menjalani pelatihan militer ketika mencoba pendaratan darurat. Pesawat itu jatuh di Pasar Haseba yang telah kosong sejak pemberontakan 2011.

Abdulkareem Mayad, wakil kepala Otoritas Pertahanan Sipil, mengatakan pesawat itu jatuh setelah cacat teknis. Mayad mengatakan pesawat jatuh 43 menit setelah lepas landas. Dia mengatakan Otoritas Pertahanan Sipil terlibat dengan investigasi kecelakaan, dalam koordinasi dengan angkatan udara Yaman. Mayad juga menepis kemungkinan keterlibatan Al-Qaeda dalam kecelakaan itu.

Sekretaris Ibukota Abduqadir Helal mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Times Yaman bahwa pesawat itu terlihat dengan api menyembur ke langit di atas pasar Haseba. Helal mengatakan pilot berupaya mendarat jauh dari daerah pemukiman, tindakan yang ia sebut “heroik.”

Abdullah Al-Qushaibi, anggota dewan lokal di Haseba, mengatakan ia berada di sekitar pasar di sekitar 8:30 pagi ketika ia melihat pesawat berayun tinggi di langit, tampaknya mencoba menghindari menabrak setiap bangunan.

“Pesawat itu bergerak menuju pasar Haseba dan mengalami kecelakaan mendarat di atap toko, akhirnya mendarat dengan gumpalan asap di pasar,” kata Al-Qushaibi. Ia mengatakan, pesawat mendarat hanya beberapa meter dari Sekolah Al-Ramah, di mana 2.000 siswa menghadiri apel pagi.

Petugas pemadam kebakaran bergegas ke tempat kejadian kecelakaan setelah penduduk setempat dan siswa sekolah ramai mengerumuni. Mobil pemadam dan ambulan tiba terlambat ke lokasi karena banyaknya kerumunan.

Menteri Perhubungan Waed Badeeb mengatakan dalam pertemuan Rabu di Bandara Internasional Sana’a, penerbangan prosedur pelatihan tidak harus dilaksanakan di langit di atas daerah perkotaan, khususnya di Sana’a, untuk alasan keamanan.(T/P06/R2).

Mi’raj News Agency (MINA)

 

 

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0