Petani Jakarta Panen Padi Bersama di Rorotan

(Foto: PPID)

, MINA- Dalam rangka peningkatan ketahanan pangan di Jakarta, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta mengadakan kegiatan Bersama, di Rorotan, Jakarta Utara, Rabu (13/7) pagi.

Padi yang dipanen merupakan varietas Ciherang yang ditanam oleh Kelompok Tani Maju Bersama di Rorotan, Jakarta Utara.

Pada kesempatan itu, turut diselenggarakan Pameran Produk Tani yang tergabung dalam Jakpreneur berupa beras, telur asin, dan aneka minuman.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria yang hadir dalam kegiatan Panen Padi mewakili Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menjelaskan, kegiatan Panen Padi Bersama dan Pameran Produk Tani ini merupakan salah satu bentuk dukungan dan apresiasi Pemprov DKI Jakarta kepada para petani di Jakarta sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan di Kota Jakarta.

Adapun total luas panen kurang lebih 32 Ha dengan potensi produksi mencapai 208 ton. Hasil panen padi sebagian akan dijual kepada PT Food Station Tjipinang Jaya berupa gabah kering panen sejumlah 8 ton.

Wagub mengatakan, Dinas KPKP mempersiapkan lahan, sekalipun diketahui Jakarta bukan wilayah swasembada pangan, namun pihaknya terus berusaha supaya Jakarta juga bisa menyiapkan ketersediaan pangan.

“Selain (lahan) di Jakarta ada di beberapa tempat, kami juga selama ini bekerja sama dengan daerah lain untuk memastikan ketersediaan beras, padi atau pangan bagi kebutuhan warga Jakarta. Jadi kami pastikan kebutuhan pangan tersedia, cukup dengan harga terjangkau,” paparnya.

Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas KPKP DKI Jakarta telah memberikan bantuan 5 ton benih padi dan pengendalian hama penyakit tanaman padi bersama Brigade Proteksi Tanaman.

Benih padi tersebut merupakan hasil produksi UPT Pusat Pengembangan Benih dan Proteksi Tanaman Dinas KPKP DKI Jakarta di lahan sawah abadi, Jakarta Timur.

Dukungan lain yang diberikan oleh DKPKP DKI Jakarta adalah pembinaan dan pendampingan oleh Penyuluh Pertanian serta Pengamat Organisme Pengganggu Tanaman (POPT).

“Kita terus bekerja sama dengan daerah lain membantu petani termasuk di sini. Kami juga membantu petani di Rorotan. Nanti juga dibantu dengan Food Station selaku BUMD DKI agar padi yang ada ini bisa langsung diterima dan dipasarkan. Mudah-mudahan bisa membantu kesejahteraan petani di Jakarta. Kami Pemprov DKI berusaha (memenuhi) ketersediaan pangan dengan harga terjangkau. Kita bersyukur Indonesia memiliki lahan luas dan subur, sehingga kita bisa memastikan kebutuhan pangan,” ucap Wagub Ariza.

Selain kegiatan Panen Padi bersama 350 petani dan Pameran Produk Tani, Wagub Ariza juga menggelar dialog dengan para petani, serta secara simbolis melepas penjualan gabah perdana hasil panen padi petani Rorotan kepada PT Food Stasion Tjipinang Jaya.

Turut mendampingi, Wali Kota Administrasi Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim; Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta, Suharini Eliawati; dan Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya, Pamrihadi Wiraryo.

Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta, Suharini Eliawati mengatakan, kegiatan Panen Padi Bersama kali ini diikuti sembilan kelompok tani yang berjumlah sekitar 350 petani di Rorotan, Jakarta Utara.

“Alhamdulilah, tujuh kelompok di antaranya sudah menerima KUR dari BRI masing-masing sebesar Rp 10 juta dengan proses perizinan mudah dengan cukup memiliki Nomor Induk Berusaha. Hadir juga Bank Indonesia perwakilan DKI yang selalu support untuk teknologi,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, pihak pemangku kepentingan lainnya yang berkolaborasi dan berperan pada produksi padi di Jakarta, antara lain swasta pemilik lahan, Kementerian Pertanian, Balai Pengkaijan dan Penerapan Teknologi Pertanian, Balai Pusat Statistik Jakarta, dan Bank BRI.

Baznas Bazis DKI Jakarta memberikan dukungan berupa paket sembako untuk 243 orang petani. PT Syngenta memberikan bantuan alat pelindung diri (APD) untuk pengendalian hama penyakit tanaman.

“Dinas KPKP DKI juga menggandeng Baznas Bazis DKI untuk membantu tidak hanya petani tapi anak anak untuk pendidikan. Hari ini akan dilepas sekitar 8 ton padi dengan harga Rp 38,5 juta. Mudah-mudahan ke depan Food Station berkenan untuk bekerja sama dengan kelompok tani di Jakarta. Memang benar yang dijelaskan tadi; luas lahan pertanian di Jakarta Utara, Timur dan Barat sekitar 414 hektar; dan terluas berada di Jakarta Utara,” tambah Suharini.

Untuk diketahui, DKI Jakarta masih memiliki lahan sawah yang ditanami padi dengan total luas 414 Ha dengan total petani penggarap mencapai 454 orang.

Sebaran luas sawah di tiga wilayah kota Administrasi, yaitu 45 Ha di Jakarta Barat, 28 Ha di Jakarta Timur, dan di 341 Ha di Jakarta Utara. Luas lahan baku sawah tersebut tertuang pada Keputusan Menteri/Kepala BPN No.686/SK-PG.03.03/XII/2019 pada tanggal 17 Desember 2019.

Lahan sawah di Jakarta Utara sebagian besar adalah milik swasta seperti PT KBN, PT Nusa Kirana, Jakpro, dan Sumarecon. Adapun lahan sawah milik petani kurang lebih 12 Ha dengan total petani penggarap 243 orang dan tergabung dalam sembilan kelompok tani. Jenis padi yang ditanam biasanya varietas Ciherang, Situ Bageundit, dan Inpari 30.(R/R1/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)