Kairo, 22 Ramadhan 1436/9 Juli 2015 (MINA) – Sebuah media terpercaya mengungkapkan, mantan kepala staf militer Mesir telah mengunjungi Arab Saudi untuk membahas penyingkiran Presiden Abdel Fattah Al-Sisi. Kalangan militer Mesir sudah tak sabar lagi membiarkan Sisi tetap berkuasa karena gagal membangun stabilitas, gagal menciptakan keamanan dan gagal dalam bidang politik maupun ekonomi.
Media PLS48.net meyakini bahwa Letnan Jenderal Sami Annan telah melakukan kunjungan ke Makkah untuk mengadakan pembicaraan dengan Putra Mahkota Mohamed bin Nayef. Demikian MEMO yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis.
Arab Saudi adalah negara yang punya tradisi memberi penampungan pada kepala negara atau kepala pemerintahan beragama Islam yang digulingkan di negaranya.
Pembicaraan Annan dengan Putra Mahkota Arab Saudi dilakukan setelah pembunuhan Jaksa Agung Mesir di Kairo dan pertempuran dengan pemberontak di Sinai yang mengakibatkan ratusan tentara Mesir terbunuh.
Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata
Kunjungan ini juga saat maraknya kemarahan di kalangan perwira tentara Mesir terhadap Presiden Sisi.
Menurut situs Asrar Arabia, Al-Sisi tidak hadir saat perwira mengadakan pertemuan dewan perang beberapa hari lalu yang diketuai oleh Menteri Pertahanan Sidqi Sobhi.
Menteri Pertahanan Sobhi dikabarkan telah mengirim pesan ke komando-komando tentara di wilayah, demikian juga pada Ikhwanul Muslimin yang dibubarkan Sisi, untuk mencari solusi mengatasi krisis di Mesir yang semakin parah.
Asrar Arabia mengatakan, perjalanan Annan ke Arab Saudi untuk berbicara langsung dengan Putra Mahkota, mengindikasikan bahwa persiapan untuk mengusir Sisi sudah dimulai.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Jendral Al-Sisi naik ke tampuk kekuasaan melalui kudeta militer menggulingkan Presiden Mursi yang terpilih secara demokratis melalui pemilihan umum. Sisi kemudian juga membubarkan Ichwanul Muslimin pendukung utama Mursi. Kemudian pengadilan-pengadilan juga terus dilakukan terhadap para pimpinan dan anggota Ichwanul Muslimin yang makin marak menimbulkan protes internasional pada Sisi. (P04/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah