Petisi Aksi Bela Palestina: Desak Semua Negara OKI Putus Hubungan dengan Israel

Jakarta, MINA – Aksi protes jutaan warga Indonesia menolak pernyataan sepihak Presiden Amerika Serikat, Donald , yang menyatakan Yerusalem adalah ibukota Israel mendesak semua negara Organisasi Kerjasama Islam () untuk memutus hubungan diplomatik dengan Israel.

“Mendesak kepada semua negara yang selama ini memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, terutama negara-negara yang tergabung dengan OKI, agar memutus hubungan diplomatik dengan Israel atau tidak memindahkan kedutaan besarnya ke Yerusalem,” kata pernyataan itu.

Petisi yang dibacakan oleh Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia KH. Anwar Abbas itu, meminta agar Trump mencabut keputusannya, jika dia mengabaikannya maka rakyat Indonesia mendesak PBB agar menggelar Sidang Istimewa untuk memberikan sanksi tegas kepada AS.

Berikut bunyi petisi Bela ;

1. Keputusan Donald Trump yang secara sepihak mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel telah menciderai keadilan dunia internasional, melanggar HAM dan merusak perdamaian antara Israel dan Palestina yang selama ini terus dilakukan PBB dan OKI. Oleh karena itu, keputusan itu harus dibatalkan dan dicabut secepatnya.

2. Jika Presiden Amerika Serikat tidak segera membatalkan pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel, maka Amerika Serikat akan kehilangan legitimimasi untuk menjadi penengah perdamaian antara Palestina dan Israel.

3. Mendesak kepada semua negara agar menolak keputusan sepihak Donald Trump yang menjadikan Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

4. Mendesak kepada semua negara yang selama ini memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, terutama negara-negara yang tergabung dengan OKI, agar memutus hubungan diplomatik dengan Israel atau tidak memindahkan kedutaan besarnya ke Yerusalem.

5. Mendukung hasil deklarasi keputusan konferensi negara-negara OKI di Istanbul, Turki tanggal 13 Desember 2017, dan menegaskan perlunya didorong upaya pencapaian hak-hak warga negara Palestina secara permanen, termasuk hak menentukan menentukan nasib sendiri, dan mewujudkan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat dengan Yerusalem atau al-Quds sebagai ibu kotanya.

6. Jika Donald Trump tidak mencabut keputusan yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, maka kami mendesak PBB agar segera menggelar sidang istimewa untuk memberikan sanksi tegas kepada Amerika  Serikat dengan opsi pembekuan Amerika Serikat sebagai anggota PBB, atau pemindahan markas PBB dari Amerika Serikat ke negara lain.

7. Mendesak DPR membentuk Panitia Khusus (Pansus) untuk meninjau kembali semua bentuk investasi dan bisnis Amerika Serikat yang ada di negara Indonesia.

a. Mengimbau, seluruh masyarakat Indonesia agar melakukan boikot terhadap seluruh produk perusahaan Amerika Serikat dan Israel yang beredar di Tanah Air. Agar kita tidak bergantung dengan produk tersebut, dan menggunakan produk sejenis karya anak bangsa.

b. Kita serukan negara-negara OKI  dan masyarakat dunia agar memberikan bantuan dan meningkatkan saranan prasana kesehatan, pendidikan, tempat tinggal dan tempat-tempat ibadah bagi masyarakat Palestina.

c. Kita mengimbau masyarakat Indoneisa agar berdoa untuk kedamaian dan kemerdekaan Palestina dan kepada umat Islam agar membaca qunut nazilah saat salat fardu. (L/P3/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Admin

Editor: Rudi Hendrik

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.