Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PIDATO NETANYAHU: TIDAK ADA PERDAMAIAN DENGAN PALESTINA TANPA AKUI ISRAEL

Rana Setiawan - Rabu, 29 Oktober 2014 - 05:29 WIB

Rabu, 29 Oktober 2014 - 05:29 WIB

773 Views

Perdana Menteri israel Benjamin Netanyahu. (Foto: ennhar.com)
Perdana Menteri <a href=

israel Benjamin Netanyahu. (Foto: ennhar.com)" width="300" height="199" /> Perdana Menteri israel Benjamin Netanyahu. (Foto: ennhar.com)

Tel Aviv, 5 Muharram 1436/29 Oktober 2014 (MINA) – Israel tidak akan menerima negara Palestina kecuali Palestina mengakui Israel sebagai negara Yahudi, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kemarin.

Berbicara pada pembukaan pertemuan musim dingin parlemen Israel (Knesset), Senin (27/10), Netanyahu mengatakan bahwa Palestina harus menerima pelaksanaan langkah-langkah keamanan jangka panjang yang memungkinkan Israel untuk mempertahankan diri.

“Mereka (rakyat Palestina) ingin mendirikan negara mereka tanpa memberikan keamanan dan perdamaian bagi negara Israel dan tanpa mengenalinya sebagai negara bagi orang-orang Yahudi,” katanya, Al-Ray Palestinian News Agency melaporkan sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Dia mencatat bahwa perjanjian perdamaian akan mungkin terwujud dengan rumus negara Palestina tanpa militer dan mengakui Israel sebagai negara Yahudi.

Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”

Pidato Netanyahu menegaskan bahwa Israel tidak membedakan antara Fatah dan Hamas, karena Otoritas Palestina selama ini tidak bisa menjaga kontrol atas Gaza dan dapat dikalahkan dalam beberapa hari di tangan Hamas.

Dia juga membela apa yang ia klaim sebagai hak Israel untuk membangun permukiman hanya bagi orang-orang Yahudi di Al-Quds yang diklaimnya sebagai ibukota abadi.

Israel memiliki hak yang sama untuk membangun di Yerusalem sebagaimana negara-negara lain di ibukotanya sendiri, dan bahwa ada konsensus luas di Israel untuk terus membangun seluruh kota, karena setiap pemerintahan telah dibentuk sejak Israel merebut Jerusalem timur dalam perang tahun 1967,” ujar Netanyahu dalam pidatonya itu.

Harian Israel Haaretz menjelaskan pidato Netanyahu sebagai tayangan ulang kompilasi atas kutipan dari perpisahan terakhir. “Itu adalah pembacaan ulang pidato putus asa kepada Majelis Umum PBB, yang diterjemahkan ke dalam bahasa Ibrani,” tulis Haaretz.

Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza

Sementara pemimpin oposisi Israel, Isaac Herzog mengkritik Netanyahu dalam rencana anggaran belanja negara 2015, Middle East Monitor (MEMO).

“Tuhan melarang anggaran skandal ini diterima, setiap warga negara Israel akan menjadi miskin, berkat satu orang, Benjamin Netanyahu, yang dengan ambisinya untuk tetap berkuasa dan kurangnya tanggung jawab nasional meluluskan anggaran memalukan ini,” kata Herzog.

Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa rencana anggaran akan menjatuhkan posisi Netanyahu sebagai perdana menteri. (T/R05/R11)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Jihad Islam Kecam Otoritas Palestina yang Menangkap Para Pejuang di Tepi Barat

Rekomendasi untuk Anda