PLO: ISRAEL USAHA UBAH ‘PERJUANGAN PALESTINA JADI PERANG AGAMA’

Sekjen PLO Saeb Erekat (Foto: MEMO)
Sekjen PLO Saeb Erekat (Foto: MEMO)

Ramallah, 7 Dzulhijjah 1436/21 September 2015 (MINA) – Sekretaris Jenderal Organisasi Pembebasan (PLO), Saeb Erekat, menuduh Otoritas Pendudukan “secara terang-terangan mencoba mengubah permasalahan Palestina menjadi perang agama” melalui aksi-aksinya akhir-akhir ini di halaman Masjid .

Erekat mengatakan dalam sebuah pernyataan, PLO tidak menerima narasi agama mengenai konflik antara Palestina dan Israel. Dia malah menunjuk pada “penjajahan Israel dan pendudukan Palestina.”

Erekat juga menegaskan, PLO akan terus kukuh “mencari semua jalur hukum dan diplomatik yang diperlukan” untuk tercapainya solusi permasalahan Palestina, demikian Ma’an News melaporkan sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin (21/9).

Erekat menambahkan, peningkatan serangan Israel terhadap “kesucian Masjid Al-Aqsha” tidak dapat diterima.

Ia menyerukan masyarakat internasional “untuk memikul tanggung jawab melindungi rakyat Palestina dan tempat-tempat suci Islam, dan mengambil langkah-langkah konkret untuk mengakhiri pendudukan Israel di Palestina.”

Ketegangan di telah melonjak dalam beberapa pekan terakhir, karena Otoritas Pendudukan Israel terus memaksakan pembatasan ketat pada jamaah Muslim, termasuk dengan penjadwalan pembagian waktu yang memungkinkan ekstrimis Yahudi melakukan tur provokatif ke kompleks kiblat pertama bagi umat Islam itu.

Puluhan ekstrimis Yahudi memasuki kompleks Masjid Al-Aqsha pada pekan lalu dengan kawalan ketat pasukan pendudukan Israel, sumber-sumber lokal mengatakan kepada Ma’an.

Kantor Al-Quds dari Kementerian Otoritas Wakaf Palestina mengatakan, lebih dari seratus pemukim ilegal Yahudi Israel memasuki kompleks melalui gerbang Al-Magharibah, barat Al-Aqsha.

Beberapa pengunjung “tidak diinginkan” dilaporkan dari siswa sekolah Yahudi ultra-Ortodoks, kata kementerian itu.

Pada Jumat (18/9), pasukan Israel meningkatkan kehadiran mereka di sekitar kompleks, di tengah rumor bahwa para pemuda Palestina telah merencanakan aksi protes yang berlangsung setelah shalat Dzuhur.

Pada malamnya, sedikitnya 11 warga Palestina ditahan dan beberapa lainnya cedera oleh pasukan Israel, termasuk terkena peluru hidup, selama bentrokan sengit yang meletus di Al-Quds Timur yang diduduki, kata penduduk setempat.(T/R05/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0