PM Bangladesh Serukan Pulangkan Pengungsi Rohingya dengan Aman

Dhaka, MINA – Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina menyerukan pemulangan yang telah berlindung di kamp-kamp sementara seperti distrik Bazar, Cox selatan dengan aman dan cepat.

“Ini akan baik untuk semua jika Rohingya dapat dipulangkan ke negara mereka sesegera mungkin, serta pastikan keselamatan dan keamanan mereka,” kata Hasina saat menerima Komisaris Tinggi Inggris yang baru dilantik, Robert Chatterton Dickson dikeiaman resminya, pada Selasa (2/4) demikian dikutip dari United News of Bangladesh.

Mengacu pada penderitaan penduduk setempat karena jumlah pengungsi Rohingya yang sangat besar, mengatakan pemerintahnya melakukan yang terbaik untuk merehabilitasi pengungsi Rohingya.

Terkait ini, Dickson mendukung seruan PM Bangladesh untuk pemulangan segera pengungsi Rohingya dalam hal keselamatan.

Hasina juga mendesak pemerintah Myanmar untuk menerapkan rekomendasi yang diajukan oleh komisi yang dipimpin oleh Sekretaris Jenderal PBB Kofi Annan untuk menyelesaikan krisis Rohingya.

“Sekitar 40.000 bayi telah dilahirkan di kamp-kamp pengungsi yang kumuh,” tambah Hasina.

Etnis Rohingya digambarkan oleh PBB sebagai orang yang paling teraniaya di dunia, telah menghadapi ketakutan yang meningkat akan serangan sejak belasan orang terbunuh dalam kekerasan komunal pada 2012.

Menurut Amnesty International, lebih dari 750.000 pengungsi Rohingya, sebagian besar wanita dan anak-anak, telah melarikan diri dari Myanmar dan menyeberang ke Bangladesh setelah pasukan Myanmar melancarkan penumpasan terhadap komunitas Muslim minoritas pada Agustus 2017.

Sejak 25 Agustus 2017, hampir 24.000 Muslim Rohingya telah dibunuh oleh pasukan negara Myanmar, menurut sebuah laporan oleh Ontario International Development Agency (OIDA).

Lebih dari 34.000 Rohingya juga dilemparkan ke dalam api, sementara lebih dari 114.000 lainnya dipukuli, kata laporan itu, berjudul “Forced Migration of Rohingya: The Untold Experience (Migrasi Paksa Rohingya: Pengalaman yang Tak Terungkap”.

Sekitar 18.000 perempuan dan gadis Rohingya diperkosa oleh tentara dan polisi Myanmar dan lebih dari 115.000 rumah Rohingya dibakar dan 113.000 lainnya dirusak. (T/R10/B05)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.