Gaza City, 13 Ramadhan 1434/21 Juli 2012 (MINA) – Yayasan Al-Aqsha untuk Wakaf dan Warisan mengatakan, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu memimpin kampanye pariwisata provokatif langsung maupun tidak langsung ke Masjid Al-Aqsha.
Kampanye tersebut menyiratkan kepada para menteri Israel dan wakil-wakil mereka untuk terus menerus meningkatkan penyerbuan ke tempat suci ketiga bagi umat Islam itu.
Yayasan Al-Aqsha menekankan bahwa anggaran yang besar dialokasikan untuk proyek-proyek Yahudisasi di kota Al-Quds (Yerusalem), di mana lokasi Masjid Al-Aqsha berada.
“Hal itu memerlukan sikap tegas umat Islam terhadap Israel yang berupaya melakukan Yahudisasi penuh di Masjid Al-Aqsha,” kata Yayasan Al-Aqsha seperti dilaporkan kantor berita berbasis di Gaza, Alray Media Agency yang dikutip Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj News Agency), Ahad (21/7).
Baca Juga: Smotrich: Israel Tolak Normalisasi dengan Saudi jika Harus Ada Negara Palestina
Yayasan Al-Aqsha juga melaporkan, Netanyahu baru-baru ini mengambil bagian dalam program TV Amerika untuk mempromosikan pariwisata provokatif ke kota Al-Quds dan terowongan serta penggalian yang terus dilakukan di bawah Masjid Al-Aqsha.
Program itu memberikan detail ilustrasi atas kuil dugaan yang mereka sebut dengan ‘Temple Mount’ dan terowongan di bawah masjid Al-Aqsha.
Koran Israel Today melaporkan bahwa Netanyahu dengan keluarganya baru-baru ini telah mengunjungi jaringan terowongan di bawah kiblat pertama umat Islam itu.
Sementara sekitar 350 ribu jamaah muslim melakukan shalat pada Jumat pekan kedua Ramadhan di Masjid Al-Aqsha, Palestina, Jumat (19/7).
Baca Juga: Hamas Kutuk Agresi Penjajah Israel terhadap Suriah
Serbuan ekstrimis Yahudi ke Masjid Al-Aqsha terjadi setelah beberapa waktu lalu seorang Rabbi Yahudi, Yaakov Medan mengatakan bahwa lembaga intelijen Israel, Shin Bet mendukung dan mendorong kunjungan orang Yahudi untuk mengunjungi Masjid Al-Aqsha dalam rangka menciptakan kehadiran permanen bagi orang Yahudi di tempat yang mereka klaim adalah lokasi kuil Yahudi yang dibangun lebih dari 2000 tahun yang lalu.
Para politisi dari sayap kanan Israel, seperti Likud Moshe Feiglin juga telah menyerukan ibadah Yahudi dilakukan di kompleks Masjid Al-Aqsha.
Kompleks Masjid Al-Aqsha di mana sekelilingnya terdapat masjid dan Kubah Batu (Dome of Rock) merupakan situs ketiga paling suci bagi umat Islam dan orang-orang Yahudi mengklaim Kuil Kuno Kedua berdiri di atas Masjid itu.
Muslim Palestina Intensifkan Kunjungan ke Masjid Al-Aqsha
Baca Juga: Pemukim Yahudi Ekstremis Rebut Rumah Warga Yerusalem di Silwan
Sebelumnya, pada jumat pekan lalu, sekitar 250 ribu Warga Palestina yang hadir datang dari area Al-Quds dan Tepi Barat berduyun-duyun memadati Masjid Al-Aqsha. Mereka memanfaatkan kesempatan itu setelah tentara Israel melonggarkan penjagaan di sekitar Masjid Al-Aqsha selama Ramadhan.
Meskipun melonggarkan kunjungan, tentara penjajah Israel memberlakukan pembatasan ketat di jalur masuk jamaah Masjid Al-Aqsha saat akan melaksanakan shalat Jumat.
Polisi Israel juga menyatakan, jamaah muslim dari Tepi Barat yang berusia di atas 60 tahun diizinkan memasuki area Al-Quds selama bulan Ramadhan tanpa perlu mendapatkan izin kunjungan dari pemerintah penjajah Israel.
Masjid Al-Aqsha dan Al-Quds adalah satu kesatuan. Al-Quds meliputi seluruh tembok yang mengelilingi kompleks Masjid Al-Aqsha. Saat ini Al-Quds berada di bawah penjajahan Israel yang memulai penjajahannya atas Palestina sejak 1948 lalu.
Baca Juga: Media Ibrani: Netanyahu Hadir di Pengadilan Atas Tuduhan Korupsi
Masjid Al-Aqsha merupakan tempat paling suci ketiga bagi umat Islam. Hal itu terkait dengan peristiwa Isra Mi’raj Nabi Muhammad Shalallahu’ Alaihi Wa Salam. Nabi ketika itu naik ke Sidaratul Muntaha melalui Masjid Al-Aqsha.
Dewan Tertinggi Islam di Al-Quds menyerukan muslimin Palestina yang tinggal di dalam wilayah Garis Hijau, Al-Quds, dan Tepi Barat untuk mengintensifkan kunjungan ke Masjid Al-Aqsha selama bulan Ramadhan.
Dewan mengatakan, upaya tersebut menekankan perlunya mengintensifkan kehadiran warga Palestina di kiblat pertama umat Islam itu guna melindunginya dari usaha pembagian masjid oleh pihak Israel. (T/P02/R2).
Baca Juga: Hamas Sayangkan Terbunuhnya Pejuang Perlawanan di Tepi Barat, Serukan Faksi Palestina Bersatu
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Penjajah Israel Serang Sejumlah Desa dan Kota di Tepi Barat