PM Israel : Penjualan Gas pada Mesir Akan Hasilkan Miliaran Dolar AS

Al Jazeera

Tel Aviv, MINA – Perusahaan Delek Drilling mengumumkan mereka akan menyuplai gas alam senilai US $ 15 miliar dalam sebuah kesepakatan ekspor terbesar sejauh ini untuk industri gas alam Israel.

Perusahaan Mesir Dolphinus akan membeli 64 juta meter kubik gas alam dari Delek Drilling dan partner AS mereka, Noble, selama periode 10 tahun, kata sebuah pernyataan yang dirilis Senin (20/2).

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyambut kesepakatan ‘bersejarah’ itu, Al Jazeera melaporkan.

“Ini akan membawa miliaran dolar ke dalam kas negara,” ujarnya dalam sebuah pernyataan.

Netanyahu, yang sedang menghadapi kasus korupsi, mengatakan kesepakatan itu akan “memperkuat keamanan (Israel), ekonomi kita, dan juga memperkuat hubungan kawasan kita.”

Yossi Abu, CEO Delek Drilling, mengatakan kesepakatan tersebut akan “menetapkan status Mesir sebagai pusat energi regional.”

Namun kedua perusahaan belum menentukan rute gas alam dari ladang Tamar dan Leviathan milik Israel di Mediterania itu akan dialirkan ke Mesir. Pernyataan Delek mengatakan ‘Ada banyak kemungkinan’, termasuk menggunakan jalur pipa EMG.

Membentang dari al-Arish di Sinai Utara, Mesir, ke Ashkelon, Israel, jalur pipa EMG dulunya mengirimkan gas alam dari Mesir, yang memiliki cadangan sendiri, ke Israel di bawah kontrak 20 tahun yang diteken pada 2005.

Kesepakatan itu rusak pada 2012 setelah jalur pipa itu diserang berulang kali. Perjanjanjian era Hosni Mubarak itu tidak populer dengan kritikan yang menyatakan Israel tidak membayar harga yang cukup untuk gas itu.

Israel menemukan ladang gas Tamar dan Leviathan pada 2009 dan 2010 dan sejak itu berusaha menjadi negara pengekspor. Pada 2016, perusahaan Israel dan Yordania menandatangani kesepakatan gas USD 10 miliar selama 15 tahun.

Mesir merupakan negara Arab pertama yang menandatangani perjanjian damai dengan Israel pada 1979. (T/R11/P1)

Miraj News Agency (MINA)