Tokyo, MINA – Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga menyatakan niatnya pada Jumat (3/9) untuk mengundurkan diri di tengah meningkatnya kritik atas tanggapannya terhadap pandemi COVID-19.
Perkembangan itu terjadi hanya kurang dari setahun setelah Suga menjabat dan ketika Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa bersiap untuk mengadakan pemilihan presiden pada 29 September, dengan kampanye dimulai pada 17 September, demikian Kyodo melaporkan.
“Saya sudah berencana untuk mencalonkan diri, tetapi menghadapi COVID-19 dan pemilihan akan membutuhkan energi yang sangat besar. Saya memutuskan bahwa tidak ada cara untuk melakukan keduanya, saya harus memilih,” kata Suga kepada wartawan.
“Saya memutuskan untuk fokus pada langkah-langkah menghadapi virus corona,” tambahnya.
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan
Saham Tokyo mengalami kenaikan mereka setelah laporan berita itu, dengan Nikkei Stock Average edisi 225 naik 524,99 poin, atau 1,84 persen, dari Kamis menjadi 29.068,50 pada pukul 1 siang pada Jumat.
Suga diketahui oleh seorang peserta pada pertemuan luar biasa eksekutif LDP yang diadakan pada hari sebelumnya, mengatakan dia akan menjalani masa jabatannya hingga 30 September.
Sebuah sumber di kantor perdana menteri mengatakan Suga menemui hambatan dalam rencananya untuk merombak eksekutif partai, yang dia harapkan akan dilaksanakan pada Senin.
Menghadapi dukungan publik yang rendah, Suga merencanakan untuk merombak eksekutif partai serta susunan kabinetnya menjelang kontes partai, termasuk menggantikan Sekretaris Jenderal LDP Toshihiro Nikai, pemimpin nomor 2 partai selama lima tahun. (T/R6/RS2)
Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar
Mi’raj News Agency (MINA)