PM TURKI PERTANYAKAN MOTIF GENCATAN SENJATA ISRAEL

MINA-ERDOGAN

Istanbul, 1 Syawal 1435/28 Juli 2014 (MINA) – Kegagalan membuka koridor kemanusiaan untuk memungkinkan bantuan dan makanan bagi warga sipil yang terkepung di wilayah Gaza, membuat Perdana Menteri Turki mempertanyakan “ketulusan” partisipasi Israel dalam .

“Israel terus mengubah nada dan sebenarnya Hamas juga tidak percaya taktik tersebut. Anda diminta untuk menandatangani perjanjian gencatan senjata, sementara di sisi lain, saat anda mendeklarasikan gencatan senjata, Israel melanjutkan serangannya,” kata dalam wawancara dengan televisi Kanal 7, Ahad (27/7), demikian Anadolu Agency yang dikutip MINA melaporkan.

Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu menyatakan penolakannya  untuk gencatan senjata setelah satu jam  sebelumnya  kedua pihak (Gaza-Israel) memberlakukan hal itu untuk alasan  bantuan kemanusiaan.

Juru Bicara Hamas, Sami Abu Zuhri menyatakan dalam laman resmi Facebooknya pada Ahad, gencatan senjata dilanjutkan atas permintaan Israel sebagai tanggapan atas himbauan  PBB serta mempertimbangkan kondisi rakyat dan suasana Iedul Fitri.

“Namun, Israel malah menyerang kembali Gaza dan baru menyatakan penolakan gencatan senjata,” lapor koresponden MINA di Gaza.
Lebih dari seribu warga Palestina telah tewas dan lebih dari 6.000 lainnya terluka dalam serangan Israel tanpa henti sejak 7 Juli.

Erdogan juga terus mengkritik Presiden Mesir, Abdul Fattah Al-Sisi karena tidak mau membantu rakyat Gaza.

“Kami tidak percaya ketulusan Mesir, baik karena menghalangi dibukanya jalan untuk membantu warga Palestina di Gaza dan menghalangi organisasi bantuan yang berniat memberi bantuan kemanusiaan di Gaza,” katanya.

Awal bulan ini, Erdogan menggambarkan penguasa Mesir Al-Sisi sebagai “tiran”.

“Saya tidak menganggap Al-Sisi sebagai seorang demokrat, karena ia mendakwa. Saya juga tidak melihat dia sebagai presiden. Dia adalah seorang tiran, dan saya tidak memiliki keraguan tentang hal ini,” kata Erdogan kepada CNN. (T/P09/EO2)

Wartawan: Rudi Hendrik

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0