POLISI CHINA TEMBAK MUSLIM UIGHUR, TANGKAP PULUHAN LAINNYA

Tentara China melaksanakan kebijakan keras terhadap Muslim Uighur. (Foto: EPA)
Tentara melaksanakan kebijakan keras terhadap . (Foto: EPA)

Beijing, 3 Rabi’ul Awwal 1436/25 Desember 2014 (MINA) – Polisi China di provinsi barat daya Guangxi, menembak mati seorang etnis Uighur dan menahan sekelompok orang lain yang mencoba menyeberangi perbatasan menuju negara tetangga .

Kongres Uighur Dunia (WUC), sebuah kelompok aktivis di pengasingan, mengatakan kepada Al Jazeera, Rabu (24/12), 43 orang Uighur, termasuk 19 anak-anak, ditangkap pada Ahad malam di tengah tindakan keras terhadap kelompok minoritas Muslim yang semakin mencari kehidupan yang lebih baik di negeri lain.

Namun pihak berwenang China mengatakan, hanya 21 orang yang ditahan dan menggambarkan mereka sebagai kelompok “ekstremis agama”, Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Beijing telah memperingatkan,kelompok agama tertentu telah mencoba meninggalkan China untuk berlatih dengan kelompok-kelompok bersenjata.

Para pejabat mengatakan seorang Uighur ditembak dan dibunuh oleh polisi, setelah ia melompat keluar dari semak-semak dan menikam seorang polisi, sementara yang lain sudah diborgol.

WUC mengatakan, penangkapan baru-baru ini adalah bagian dari tindakan keras terhadap warga Uighur yang kebanyakan berasal dari provinsi China barat, Xinjiang.

Seyit Tumturk, wakil presiden WUC cabang Turki dan Timur Tengah mengatakan, beberapa bulan yang lalu, sekitar empat atau lima orang Uighur tewas saat mencoba menyeberang ke Vietnam.

Ia juga mengatakan, ia mengkhawatirkan 300 pengungsi Uighur di Thailand, setelah Bangkok dan Beijing menandatangani kesepakatan baru-baru ini untuk meningkatkan kerjasama dalam memerangi imigrasi ilegal dan terorisme.

Tumturk mengatakan bahwa perjanjian tersebut dapat menyebabkan pemerintah Thailand memulangkan kelompok Uighur ke China yang digambarkan mereka akan menghadapi “hukuman mati”.

Sejauh ini, pemerintah China menyalahkan kelompok separatis Uighur atas kerusuhan yang telah merenggut ratusan nyawa dalam beberapa tahun terakhir di dalam dan luar Xinjiang.

Tetapi kelompok-kelompok hak asasi manusia internasional mengatakan, kebijakan Beijing terhadap budaya dan agama Muslim Uighur telah mengakibatkan penindasan sistematis, banyak pemenjaraan aktivis damai, dan memaksa banyak orang mengungsi dari China. (T/P001/R03)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0