Al-Quds, 27 Rajab 1437/25 April 2016 (MINA) – Polisi Israel menahan dua warga Palestina sementara sembilan pemukim ilegal ekstrimis Yahudi Israel dievakuasi dari kompleks Masjid Al-Aqsha pada Ahad pagi (24/4) di tengah meningkatnya ketegangan di tempat suci selama musim perayaan Hari Raya Yahudi.
Polisi terus memperketat keamanan di wilayah pendudukan Kota Tua Al-Quds Timur menjelang ketegangan yang berlangsung sejak dimulainya Hari Raya Paskah Yahudi Jum’at (22/4) lalu.
Pasukan pendudukan Israel bersenjata mengawal sekelompok ekstrimis Yahudi ke kompleks Masjid Al-Aqsha, yang kemudian dapat dihentikan oleh penjaga masjid setelah mereka berusaha untuk melaksanakan ritual provokatif di kompleks tersebut, demikian laporan Ma’an News Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Setelah terjadinya bentrokan antara pemuda Palestina dan sekelompok ekstrimis Yahudi, sejumlah dua warga Palestina ditahan dan lima pemukim ilegal ekstrimis Yahudi dipaksa dievakuasi dari kompleks.
Baca Juga: Perlawanan di Jabalia: 3 Tentara Israel Tewas, 18 Terluka
Menurut pernyataan dari Juru bicara Kepolisian Israel Luba al-Samri, sejumlah sembilan warga Israel termasuk tiga anak-anak dievakuasi dari Al-Aqsha selama Ahad pagi karena melanggar peraturan bagi pengunjung Yahudi.
Pasukan Israel telah banyak menggunakan pintu masuk ke kota tua dan di gerbang Al-Aqsha sejak Sabtu malam, dan telah merebut kartu identitas milik jamaah Muslim Palestina sebelum mereka memasuki kompleks Masjid Al-Aqsha.
Lebih dari 70 warga Palestina, termasuk wanita dan orang tua, telah dilarang memasuki kiblat pertama bagi umat Islam itu sejak awal bulan lalu.
Polisi Israel pada Jum’at melarang 29 jamaah Muslim Palestina menuju Al-Aqsha, juga menangkap tujuh ekstrimis Yahudi serta menyita seekor kambing untuk ritual provokatif mereka.
Baca Juga: Pengamat Politik: Keadaan Memungkinkan Gencatan Senjata di Gaza
Menjelang Hari Paskah, organisasi ekstrimis Yahudi telah mendesak orang-orang Yahudi berdatangan ke Bukit Zaitun Al-Quds dan Masjid Al-Aqsha untuk mempersembahkan korban dalam ritual provokatif mereka.
Setelah aneksasi ilegal Israel di Al-Quds Timur pada 1967, Israel telah mempertahankan kompromi dengan kepercayaan Islam yang mengontrol kompleks Masjid Al-Aqsha untuk tidak mengizinkan ibadah non-Muslim di daerah tersebut.
Pasukan Israel secara teratur mengawal pengunjung Yahudi ke situs tersebut, namun malah terjadi ketegangan dengan jamaah Muslim Palestina yang sedang berada di sana. (T/nrz/R05)
Baca Juga: Hamas Ucapkan Selamat untuk Rakyat Suriah
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)