Nice, MINA – Seorang tersangka baru ditahan dalam penyelidikan terkait serangan seorang pria Tunisia yang membunuh tiga orang di sebuah gereja Prancis.
Tersangka adalah seorang pria berusia 47 tahun yang diyakini telah melakukan kontak dengan penyerang pada malam sebelum serangan di Basilika Notre Dame di kota Nice, Riviera, menurut seorang pejabat pengadilan. Namun, pejabat itu tidak berwenang untuk disebutkan namanya secara publi, TRT melaporkan.
Penyerang yang bernama Ibrahim Issaoui, terluka parah oleh polisi dan dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis, kata pihak berwenang. Jaksa anti-terorisme di Prancis dan Tunisia sedang menyelidik serangan itu.
Dalam sebuah wawancara yang disiarkan pada Jumat (30/10) dengan TV Al-Arabiya milik Saudi, ibu Issaoui mengatakan, dia terkejut dengan kejadian tersebut.
Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow
Dari provinsi Sfax Tunisia, sang ibu, dengan mata berlinang air mata, mengatakan, dia terkejut mendengar putranya berada di Prancis ketika dia menelepon saat kedatangannya dan tidak tahu apa yang dia rencanakan.
“Anda tidak tahu bahasa Prancis, Anda tidak kenal siapa pun di sana, Anda akan tinggal sendirian di sana, mengapa, mengapa Anda pergi ke sana?” kata ibu Issaoui mengulang perkataannya kepada anaknya saat ditelepon.
Saudaranya memberi tahu Al-Arabiya bahwa Issaoui telah memberi tahu keluarga, dia akan tidur di depan gereja dan mengirimi mereka foto yang menunjukkan dia di katedral tempat serangan itu terjadi.
“Dia tidak memberitahuku apa-apa,” katanya.
Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza
Seorang tetangga mengatakan, dia mengenal Issaoui sebagai seorang mekanik dan melakukan berbagai pekerjaan serabutan lainnya. Ia tidak menunjukkan tanda-tanda radikal.
Penyerangan pembunuhan di gereja Nice pada Kamis (29/10) mendorong Prancis untuk meningkatkan kewaspadaan keamanannya di tengah ketegangan agama dan geopolitik karena seputar kartun yang mengejek Nabi Muhammad. (T/RI-1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Polandia Komitmen Laksanakan Perintah Penangkapan Netanyahu