New York, MINA – Polisi New York menangkap sedikitnya 22 orang pengunjuk rasa pro-Palestina yang menyerbu Museum Brooklyn di New York, dengan menuduh beberapa orang melakukan pelanggaran, termasuk penyerangan, kata petugas pada Sabtu (1/6).
Pihak galeri pun melaporkan adanya kerusakan pada karya seni akibat aksi protes tersebut. Barron’s melaporkan.
Ratusan demonstran turun ke museum seni pada hari Jumat (31/5), meneriakkan slogan-slogan pro-Palestina, dan membawa spanduk dan plakat.
Meski banyak yang tetap berada di luar, beberapa orang memasuki museum, dengan spanduk hitam putih raksasa bertuliskan “Bebaskan Palestina, divestasi dari genosida” terbentang di atas enam kolom khas di fasad museum.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Ada gelombang protes di New York dan di seluruh Amerika Serikat, baik yang pro-Palestina maupun pro-Israel, sejak pecahnya perang di Gaza pada 7 Oktober.
Mereka yang ditangkap dituduh melakukan pelanggaran, mulai dari menyerang petugas polisi, menolak penangkapan dan mengendarai sepeda di trotoar.
Tindakan yang lebih ringan diambil terhadap tujuh orang lainnya, kata polisi.
“Sayangnya, ada kerusakan pada karya seni yang ada dan yang baru dipasang di alun-alun kami, dan staf keselamatan publik kami dilecehkan secara fisik dan verbal,” kata juru bicara Museum Brooklyn, membenarkan bahwa situs tersebut ditutup pada Jumat pagi. []
Baca Juga: Setelah 20 Tahun di Penjara, Amerika Bebaskan Saudara laki-laki Khaled Meshaal
Mi’raj News Agency (MINA)