Brussel, 10 Jumadil Akhir 1437/19 Maret 2016 (MINA) – Penyergapan polisi terhadap sebuah gedung apartemen di Brussel, Belgia, berhasil menangkap buronan nomor satu penyerang Paris, yaitu Salah Abdeslam (26).
Beberapa jam setelah penyergapan Jumat itu, di Paris, Presiden Perancis Francois Hollande mengatakan, ada lebih banyak orang yang terlibat dalam serangan di Paris pada November tahun lalu daripada yang diperkirakan sebelumnya. Demikian ARA News memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Abdeslam adalah teman masa kecil dari pemimpin serangan Paris dan diduga mengendarai mobil yang membawa sekelompok orang bersenjata yang melakukan penembakan.
Setelah serangan berdarah di Paris, ia menyelinap lolos dari pengepungan polisi dan kembali ke Brussels. Ia terhindar dari penangkapan selama empat bulan, meskipun ia target perburuan internasional.
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Penangkapannya memberi bantuan besar terhadap polisi dan warga di Perancis dan Belgia.
Seerangan yang diklaim oleh kelompok Islamic State (ISIS) di ibukota Perancis pada 13 November 2015 telah menewaskan 130 orang di sebuah konser music rock, stadion nasional dan kafe. Itu serangan paling mematikan di Perancis dalam beberapa dekade.
Abdeslam dan empat tersangka lainnya ditahan dalam penyergapan di Brussel itu, termasuk tiga anggota keluarganya yang melindunginya.
Pejabat keamanan mengatakan Abdeslam ditembak di kaki karena melakukan perlawanan.
Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza
Siaran televisi BFM menayangkan gambar polisi Perancis menarik-narik seorang pria dengan kaus bertudung putih menuju mobil polisi. Karena ia diseret, menunjukkan kaki kirinya diduga terluka.
Jaksa Eric Van der Sypt mengatakan, Abdeslam tidak bersenjata, tetapi tidak segera mematuhi perintah ketika berhadapan dengan polisi yang akan menangkapnya. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Bank dan Toko-Toko di Damaskus sudah Kembali Buka