Paris, MINA – Pihak berwenang Prancis telah melarang 8 perusahaan Israel berpartisipasi dalam pameran keamanan dan pertahanan Milipol Paris yang dijadwalkan berlangsung pekan depan di ibu kota, Paris.
Saluran 12 Israel melaporkan, pemerintah Prancis memberi tahu Tel Aviv tentang keputusannya setelah meninjau daftar perusahaan Israel yang berpartisipasi dalam pameran tersebut, tanpa mengungkapkan nama-nama perusahaan yang termasuk dalam larangan tersebut.
Paris membenarkan keputusan tersebut dengan mengatakan, partisipasi perusahaan-perusahaan asal Israel tersebut “akan menimbulkan masalah” dalam situasi saat ini. Perusahaan-perusahaan Israel yang tersisa yang menjalani pengawasan, akan diizinkan untuk berpartisipasi, lanjut laporan.
Menurut Channel 12, otoritas Prancis memberi tahu rekan-rekan mereka di Israel, pihak penyelenggara khawatir akan adanya demonstrasi atau gangguan selama pameran oleh organisasi pro-Palestina.
Baca Juga: Modi Janji Tindak Tegas Pelaku Ledakan Mobil di New Delhi
Prancis dijadwalkan mengumumkan pada Rabu (12/11) nama 8 perusahaan yang dikecualikan dari 45 perusahaan Israel yang terdaftar untuk berpartisipasi. Belum jelas apakah larangan tersebut terkait dengan aktivitas perusahaan-perusahaan ini di Jalur Gaza atau di permukiman Tepi Barat.
Pameran Milipol Paris, yang dijadwalkan berlangsung antara 18 hingga 25 November, merupakan salah satu pameran terbesar di dunia yang mengkhususkan diri dalam keamanan dan pertahanan dalam negeri, dan menarik ratusan perusahaan dan lembaga keamanan dari seluruh dunia. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pakistan Tingkatkan Status Siaga Perang Usai Insiden Bom Mobil di Islamabad
















Mina Indonesia
Mina Arabic