Jakarta, MINA – Pusat Observasi Falak (POF) Jama’ah Muslimin (Hizbullah) memprediksi, atas dasar hisab falakiyah thariqat Syaekh Alauddin ibnu Syatir Adimasyqi, keriteria imanurrukyat alami, dan penyesuaian penyatuan bulan-bulan qomariyah dan kelender hijriyah global internasional, menunjukkan bahwa awal bulan Dzulhijjah 1440 H akan jatuh pada hari Jum’at 2 Agustus 2019 M.
Keterangan yang diterima MINA, POF menyatakan berdasarkan Maqwam ijtima atau iqtiron markazy di buruj Al-Asad 08.36 darjah dan di manzilah An-Natsroh 05.36 darjah.
Zaman ijtima haqiqi akan terjadi pada pada hari Kamis 1 Agustus 2019 M pukul 11.52 WIB dan pukul 07.52 Waktu Umul Quro Makkah Al-Mukarromah dan menurut Markaz Falak Dauli (Pusat Falak Internasional) pukul 03.12 waktu ‘alami/GMT, lanjut keterangan.
Penjelasan menambahkan, Rukyatul hilal pada sore hari Kamis 29 Dzulqo’dah 1440 H/1 Agustus 2019 M mungkin terlihat dengan mata telanjang, karena tinggi hilal di Jakarta 03.03.34 darjah, sedangkan tinggi hilal di Makkah Almukarromah 05.03.34 darjah.
Baca Juga: Menag RI dan Dubes Sudan Bahas Kerja Sama Pendidikan
“Lamanya hilal di atas ufuk setelah matahari terbenam 12.14 menit di Jakarta sedangkan di Makkah Al-Mukarramah 20.14 menit,” lanjutnya.
Maqwamul hilal pada buruj Al-Asad 11.40.31 darjah dan di manzilah An-Natsroh 08.40.31 darjah. Sedangkan Madarul hilal pada Habithatus Syimaliyyah dan di utara khatul istiwa dan di selatan bekas matahari dan miring ke Selatan, lanjutnya.
POF juga menerangkan, jika tanggal 1 Dzulhijjah 1440 H jatuh pada hari Jum’at 2 Agustus 2019 M maka Wukuf di Arofah jatuh pada hari Sabtu 10 Agustus 2019 M dan Idul-Adlha Al-Mubarok pada hari Ahad 11 Agustus 2019 M.
Jama’ah Muslimin (Hizbullah) menugaskan kepada seluruh tim rukyatnya di wilayah-wilayah untuk melaksanakan rukyatul hilal bulan Dzulhijjah pada hari Kamis sore 1 Agustus 2019 M, dan memasang patok atau teropong 12 menit sebelum matahari terbenam.
Baca Juga: Mendikti Sampaikan Tiga Arah Kebijakan Pendidikan Tinggi Indonesia
Namun, keputusan tanggal 1 Dzulhijjah dari Jama’ah Muslimin (Hizbullah) akan menunggu sidang itsbat Kamis malam (1/8). Keputusan juga akan menunggu pengumuman Mahkamah Agung Arab Saudi yang akan mengumumkan awal Dzulhijjah, sebagai patokan jamaah haji dari seluruh dunia. Putusan Saudi akan menentukan wukuf di Arafah pada 9 Dzulhijjah sebagai puncak ibadah haji.
Sementara itu, Kementerian Agama RI juga akan mengadakan sidang isbat penentuan awal Dzaulhijjah pada Kamis malam di Jakarta. (L/R03/RS2).
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kedutaan Besar Sudan Sediakan Pengajar Bahasa Arab untuk Pondok Pesantren