Teheran, 7 Muharram 1435/11 November 2013 (MINA) – Presiden Iran Hassan Rowhani mengatakan kepada Parlemen pada Ahad, bahwa tidak akan menghentikan program pengayaan uraniumnya.
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendesak kekuatan dunia untuk tidak terburu-buru menandatangani kesepakatan dengan Iran dan kemudahan sanksi sementara Teheran yang melanjutkan pengayaan uranium.
“Bagi kami, garis merah tidak boleh diseberangi. Hak-hak bangsa Iran dan kepentingan nasional kami adalah garis merah kami, dan hak-hak itu termasuk hak nuklir dalam kerangka hukum internasional, serta pengayaan di tanah Iran,” kata Rouhani, The Hindu melaporkan yang diberitakan Mi’raj News Agency (MINA).
“Sanksi, ancaman, penghinaan dan diskriminasi tidak akan efektif,” katanya. “Republik Islam tidak akan tunduk pada ancaman kekuatan manapun.”
Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata
Awal Minggu, lima kekuatan veto PBB dan Jerman gagal menyepakati sebuah kesepakatan nuklir awal dengan Iran, setelah tiga hari pembicaraan tingkat tinggi di Jenewa.
Sebuah pembicaraan babak baru untuk meraih kesepakatan sementara untuk menghentikan program nuklir Iran dengan beberapa sanksi dijadwalkan pada November 20-21 di Jenewa.
Pembicaraan dengan IAEA
Sementara itu Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Yukiya Amano, mengadakan pembicaraan di Teheran, Senin, dengan para pejabat Iran berpangkat tinggi. Mereka berencana menandatangani kesepakatan lay out kerjasama teknis di masa depan.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Iran telah menuntut agar embargo dicabut pada ekspor minyak dan sektor perbankan. Rouhani menggambarkan sanksi terhadap Iran adalah ilegal dan tidak efisien.
Sementara Netanyahu mengatakan bahwa ia berbicara dengan Presiden AS Barack Obama, Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Prancis Francois Hollande, Kanselir Jerman Angela Merkel dan Perdana Menteri Inggris David Cameron melalui telepon akhir pekan ini.
“Saya mengatakan kepada mereka bahwa menurut semua informasi yang Israel peroleh, kesepakatan dalam karya-karya yang buruk dan berbahaya,” katanya kepada rapat kabinet di Israel Selatan.
Dalam kesepakatan yang dibahas minggu ini di Jenewa, enam negara bertujuan untuk menghentikan upaya Iran memperkaya uranium sampai 20 persen.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Sejak program rahasia nuklir Iran terungkap 10 tahun yang lalu, enam negara telah berusaha untuk menegosiasikan penghentian kegiatan atom Teheran, khawatir bahwa itu adalah bagian dari program senjata nuklir.
Iran telah berulang kali mengatakan bahwa mereka hanya membutuhkan teknologi untuk membuat listrik dan untuk keperluan sipil lainnya. (T/P09/R2).
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama