Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Presiden Israel Sebut Permintaan Pengampunan Netanyahu Picu Keresahan Masyarakat

sri astuti - 22 detik yang lalu

22 detik yang lalu

0 Views

Presiden Israel Isaac Herzog. (Foto: Miriam Alster/Flash90)

Tel Aviv, MINA – Presiden Israel Isaac Herzog mengatakan pada Senin (1/12) permintaan pengampunan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dalam persidangan korupsinya memicu keresahan masyarakat Israel.

“Langkah Netanyahu meresahkan banyak orang di negara ini, di berbagai komunitas, dan memicu perdebatan,” kata Herzog . Anadolu melaporkan.

Namun ia menegaskan permintaan pengampunan tersebut “akan ditangani dengan cara yang paling tepat dan tepat.

“Saya hanya akan mempertimbangkan kebaikan negara dan masyarakat Israel. Satu hal yang jelas bagi saya, wacana kekerasan tidak memengaruhi saya,” tambahnya.

Baca Juga: PBB: Hampir 2 Juta Pengungsi Internal Suriah Kembali ke Rumah Mereka

Pada Ahad, Netanyahu secara resmi meminta Herzog untuk mengampuninya atas tuduhan korupsi, tetapi pihak oposisi mendesak presiden Israel menolak permintaan tersebut kecuali jika Netanyahu mengakui kesalahannya dan berkomitmen untuk menarik diri dari kehidupan politik.

Presiden AS Donald Trump juga meminta Herzog untuk mengampuni Netanyahu, yang telah memimpin pemerintahan saat ini sejak akhir 2022.

Para pendukung permintaan tersebut mengklaim mengampuni Netanyahu akan memulihkan persatuan di antara warga Israel dan mengakhiri perpecahan.

Menurut informasi yang bocor dari kantor Netanyahu, peninjauan permintaan pengampunan oleh presiden mungkin memerlukan waktu beberapa pekan.

Baca Juga: Inggris Konfirmasi Tentaranya Dilatih di Israel Selama Genosida Gaza

Sejak awal persidangannya, Netanyahu menolak untuk mengakui kesalahan, sementara hukum Israel hanya mengizinkan presiden memberikan pengampunan setelah pengakuan bersalah.

Pada bulan Januari, Netanyahu memulai sesi interogasi terkait tuduhan korupsi dalam kasus-kasus yang disebut sebagai kasus 1000, 2000, dan 4000, yang semuanya ia bantah.

Kasus 1000 melibatkan tuduhan bahwa Netanyahu dan istrinya menerima hadiah mahal seperti cerutu dan sampanye dari pengusaha kaya dengan imbalan bantuan politik.

Kasus 2000 menyangkut dugaan negosiasi dengan Arnon Mozes, penerbit surat kabar Yedioth Ahronoth, untuk mendapatkan liputan media yang menguntungkan.

Baca Juga: Paus Leo XIV Tiba di Lebanon

Kasus 4000, yang dianggap paling serius, melibatkan tuduhan pemberian keuntungan regulasi dan keuntungan lainnya kepada Shaul Elovitch, mantan pemilik situs berita Walla dan perusahaan telekomunikasi Bezeq, dengan imbalan liputan media yang menguntungkan. []

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Warga Israel Demo Tolak Pengampunan Kasus Korupsi Netanyahu

Rekomendasi untuk Anda