Jakarta, MINA – Presiden Joko Widodo mengatakan 2017 merupakan tahun yang terpenting bagi ASEAN. Ia menilai organisasi yang didirikan pada 1967 itu terus bergerak maju dalam membangun integrasi ekonomi.
“ASEAN diharapkan menjadi episentrum ekonomi dunia,” ujar dalam pidato peringatan 50 tahun ASEAN di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Jumat (11/8/), seperti dilaporkan MINA.
Presiden menegaskan pada 2030 ASEAN akan menjadi pasar ekonomi keempat dunia setelah Uni Eropa, Rusia, dan Republik Rakyat Cina (RRC).
Mantan wali kota Solo itu mengungkapkan bahwa tantangan yang akan dihadapi ASEAN, blok yang beranggotakan 10 negara, mencakup rivalitas kepentingan di antara kekuatan utama dunia.
Baca Juga: Longsor di Salem, Pemkab Brebes Kerahkan Alat Berat dan Salurkan Bantuan
Jokowi berpendapat bahwa dengan menjaga persatuan ASEAN dapat menentukan tujuannya sendiri tanpa intervensi negara-negara besar.
“ASEAN harus menjadi negara bermanfaat dalam bidang ekonomi bagi negara-negara anggota. Kesejahteraan diharapkan juga pada UKM dan perempuan maupun anak muda,” ujarnya.
“Menjadi tugas bagi para anggota agar masyarakatnya sejahtera. Ancaman terorisme dan kejahatan lintas negara juga menjadi permasalahan,” ia menekankan.
Indonesia sudah menggelar pertemuan trilateral dengan Malaysia dan Filipina yang membahas isu terorisme dan keamanan di kawasan dan upaya patroli bersama di perbatasan ketiga negara.
Baca Juga: Tausiyah Kebangsaan, Prof Miftah Faridh: Al-Qur’an Hadits Kunci Hadapi Segala Fitnah Akhir Zaman
Selain itu, Presiden juga mengajak seluruh 10 negara aggota ASEAN untuk aktif memerangi kejahatan lintas batas berkaitan dengan peredaran narkoba di kawasan.
“Ancaman besar kejahatan lintas batas yang perlu mendapatkan perhatian ASEAN adalah perdagangan obat-obatan terlarang. Kita harus menyatakan perang kepada narkoba dan obat-obat terlarang,” kata Jokowi. (L/R11/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Pembukaan Silaknas ICMI, Prof Arif Satria: Kita Berfokus pada Ketahanan Pangan